Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengajak masyarakat di pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai dampak pasang laut setinggi 2,7 hingga 2,8 meter pada 10 September 2025, karena bisa berdampak pada beberapa hal yang bisa menghambat aktivitas warga.
"Pasang laut setinggi ini dapat menyebabkan berbagai dampak, seperti dapat menyebabkan terjadinya banjir rob, tambak terendam, dan sejumlah dampak lainnya," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu.
Sejumlah kawasan pesisir Kaltim yang mengalami pasang laut tersebut antara lain Kota Balikpapan. Kota minyak ini diprakirakan pasang tertinggi pada 10 September dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 20.00 Wita, sementara surut terendah 0,1 meter di tanggal yang sama pukul 13.00 Wita.
Baca juga: BMKG: Waspada hujan disertai angin-petir di Kaltim hingga 10 September
Kewaspadaan diingatkan, kata dia, karena di perairan Balikpapan setidaknya terdapat empat kawasan yang terpengaruh langsung oleh pasang surut lautnya, yakni di Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara) dan sekitarnya, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Di kawasan pesisir ini, kata dia, banyak tambak yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut, maka dikhawatirkan budi daya warga baik udang, ikan, maupun kepiting di tambak bisa hilang akibat terdampak arus laut.
Diyan juga mengatakan pasang laut pun bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai atau banjir rob, termasuk bisa membahayakan bagi anak-anak yang bermain di pantai.
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang 2,5 meter di perairan NTT hingga 6 September
Kewaspadaan dini juga disampaikan untuk warga di sejumlah kawasan pesisir lain di luar perairan Balikpapan, seperti di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi) dan sekitarnya, yakni pasang tertinggi diperkirakan pada 10 September dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 20.00 Wita, surut terendah 0,2 meter pada 10 September, pukul 14.00 Wita.
"Lantas di muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, pasang laut tertinggi juga diperkirakan terjadi pada 10 September 2025 dengan ketinggian 2,8 meter, pukul 22.00 Wita. Kemudian surut terendah 0,1 meter pada 10 September 2025 pada pukul 04.00 Wita," ujar Diyan Novrida.
Baca juga: BMKG: Waspada potensi hujan deras, angin kencang & banjir rob hari ini
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.