BMKG ingatkan gempa magnitudo 6,6 di Sarmi Papua, agar tetap waspada

4 hours ago 3

Jayapura (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 6,6 yang mengguncang wilayah Sarmi, Papua, pada Kamis, pukul 14.14 WIT, tidak berpotensi tsunami namun tetap harus waspada.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Jayapura, Herlambang Hudha di Jayapura, Kamis, mengatakan pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat terus waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

“Gempa susulan yang mungkin terjadi dikarenakan gempa tersebut tergolong dangkal," katanya.

Menurut Herlambang, guncangan gempa dirasakan kuat di Sarmi dan sekitarnya, serta terasa hingga Wamena, Kota dan Kabupaten Jayapura.

"Kami mencatat kekuatan getaran mencapai skala V MMI di Sarmi, yang berarti banyak warga merasakan guncangan dan sebagian bangunan mengalami kerusakan ringan," ujarnya.

Dia menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum gempa bumi yang terjadi, merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Anjak Mamberamo. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

"Untuk itu kami berharap agar pemerintah daerah segera melakukan survei lapangan untuk memastikan kondisi masyarakat dan menilai dampak terhadap infrastruktur," katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar tetap tenang, tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi BMKG. Warga juga disarankan menjauhi bangunan retak serta memilih area terbuka bila terjadi gempa susulan.

"Kami akan terus memantau aktivitas seismik di Papua dan akan memperbarui informasi jika ada perkembangan baru," ujarnya.

Baca juga: BMKG perkirakan Sesar Lembang potensi timbulkan gempa magnitudo 5,5

Baca juga: Gempa magnitudo 5,1 guncang Melonguane Sulut

Baca juga: Gempa 5,7 magnitudo melanda FIlipina

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |