BMKG: Gempa 5,4 magnitudo Halmahera Barat dipicu lempeng Laut Maluku

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa 5,4 magnitudo di Halmahera Barat, Maluku Utara, dipicu adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Maluku.

"Gempa tektonik ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik," kata Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat malam.

Dia menjelaskan gempa itu terdeteksi berada di laut dengan kedalaman 80 kilometer pada jarak 81 kilometer dari arah barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara.

Getaran gempa dirasakan mengguncang sejumlah daerah beberapa saat dengan skala intensitas II- III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah/terasa getaran seakan-akan truk berlalu) mulai dari Tugulandang Halmahera Barat hingga Tondano, Sulawesi Utara.

Baca juga: BMKG: Aktivitas lempeng Indo-Australia picu gempa 5,3 di Tapanuli

BMKG memastikan berdasarkan analisa seismologis gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Hingga saat ini juga belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi dengan kekuatan menengah tersebut, dan BMKG juga belum mendeteksi ada gempa susulan setidaknya sejak pukul 19.22 WIB.

BMKG mengimbau masyarakat untuk memeriksa dan memastikan kembali bangunan tempat tinggal tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali memasukinya.

Selain itu, kewaspadaan juga mesti ditingkatkan seraya tetap mengikuti pedoman dari pemerintah setempat, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.

Baca juga: BMKG catat hingga Agustus 2025 terjadi 332 gempa bumi di Bengkulu

Hasil analisa tersebut bisa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat di Halmahera, Maluku Utara.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |