Lubuk Basung,- (ANTARA) - Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memastikan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Nagari atau Desa Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, hanya melintas karena daerah itu berada di tepi Cagar Alam Maninjau dan merupakan area perlintasan harimau.
"Harimau hanya melintas melewati pemukiman warga sekitar dan setelah itu kembali ke habitatnya di kawasan hutan Cagar Alam Maninjau yang tidak jauh dari kemunculannya," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra di Lubuk Basung, Senin
Ia mengatakan satwa dilindungi Undang-Undang Nomor: 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya itu pertama muncul dan ditemukan warga saat berburu babi hutan di Sasok Jorong Batu Ajuang, Rabu (25/12).
Mendapat laporan itu, petugas langsung ke lokasi untuk verifikasi lapangan dan memasang kamera jebak pada Senin (30/12).
Namun, hasil dari kamera jebak tersebut keberadaan satwa itu tidak terpantau.
"Satwa tidak terekam kamera jebak yang kita pasang selama satu pekan dan kamera jebak itu kita bongkar. Kita tidak ada mendapatkan laporan kemunculan ataupun tanda-tanda baru keberadaan satwa tersebut," katanya.
Ia mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dengan cara tidak melakukan aktivitas saat jam aktif dari pukul 16.00 WIB sampai 08.00 WIB.
Setelah itu, hendaknya pergi ke kebun lebih dari satu orang, tidak melakukan perburuan babi hutan di kawasan hutan dan lainnya.
"Jangan berburu babi, karena merupakan pakan utama dari satwa," katanya.*
Baca juga: BKSDA Sumbar bangun tiga kandang komunal di Agam lindungi ternak
Baca juga: Wartawan Antara Sumbar luncurkan buku di momen hari harimau sedunia
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025