BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG

2 months ago 21
Kami melihat program MBG bukan hanya soal pemenuhan gizi, tapi juga investasi jangka panjang untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Bandung (ANTARA) - Sektor perbankan seperti Bank BJB memberi dukungan aktif lewat pembiayaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) seiring dengan penguatan upaya peningkatan gizi anak Indonesia melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna membangun generasi emas 2045.

Dukungan terhadap program yang menjadi bagian dari strategi nasional dalam membangun generasi emas 2045 itu, ditegaskan Pemimpin Cabang Bank BJB Tasikmalaya Anet Yulisthian, pada forum diskusi bertajuk "MBG: Antara Fakta, Harapan, dan Solusi", di Tasikmalaya, yang menyebutkan Bank BJB siap menyediakan solusi pembiayaan investasi bagi pembangunan dan penguatan SPPG sebagai pusat pengolahan makanan dalam MBG.

"Kami melihat program MBG bukan hanya soal pemenuhan gizi, tapi juga investasi jangka panjang untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Bank BJB siap mendukung melalui pembiayaan pendirian, renovasi, hingga refinancing dapur gizi (SPPG) di berbagai daerah," kata Anet dalam keterangan, di Bandung, Jawa Barat, Minggu.

Dalam forum yang digelar Lembaga Kajian Kemasyarakatan dan Optimalisasi Pemerintah Daerah (LK2OPD) tersebut, Anet menjelaskan program pembiayaan ini ditujukan untuk membantu yayasan, mitra pelaksana, maupun lembaga terkait dalam mempercepat pembangunan dapur sehat bergizi.

"Bank BJB juga menilai bahwa pengelolaan SPPG secara profesional dapat mendorong tumbuhnya ekosistem pangan sehat, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat ekonomi lokal dan kemandirian pangan daerah," ujarnya.

Bank BJB melalui jaringan luasnya di Jawa Barat dan sejumlah wilayah lainnya, kata Anet, menyatakan komitmennya menjadi mitra strategis pemerintah dalam percepatan pemenuhan gizi anak sekolah secara berkelanjutan.

Ketua LK2OPD Asep Heru menekankan pentingnya literasi publik untuk menjaga kepercayaan terhadap program MBG, mengingat saat ini muncul berbagai narasi negatif di media sosial terkait pelaksanaannya.

"MBG adalah langkah strategis pemerintah dalam memperbaiki asupan gizi anak-anak. Perlu komunikasi yang seimbang agar masyarakat memahami tujuan utamanya karena itu forum tersebut digelar," ujarnya.

Forum diskusi bertajuk "MBG: Antara Fakta, Harapan, dan Solusi" tersebut diselenggarakan Sabtu (11/10), dengan dihadiri sejumlah pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk perwakilan pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, media massa, dan tokoh masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid, dalam forum tersebut juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjamin keberlanjutan dan kualitas program MBG.

Para narasumber seperti Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Jawa Barat Dede Rahayu, praktisi kuliner Asep Fitriadi, dan perwakilan media massa Oki Fathuzzaman, juga menyepakati bahwa penguatan kelembagaan, pembiayaan yang inklusif, serta manajemen lapangan yang efektif menjadi kunci keberhasilan MBG.

Baca juga: Kinerja BJB stabil-adaptif selama dua dekade lahirkan dua penghargaan

Baca juga: BJB-Bank nasional dukung proyek industri kimia Rp600 miliar di Banten

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |