Bicara Udara-Wamendagri bahas pendekatan lintas daerah atasi polusi

2 days ago 8
Sekarang saatnya bukan lagi menunggu, tapi menjalankan

Jakarta (ANTARA) - Lembaga nirlaba Bicara Udara bertemu dengan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendorong advokasi untuk menekan polusi udara di wilayah Jakarta sekitarnya dengan pendekatan lintas wilayah.

Menurut keterangan yang diterima di Jakarta Selasa, Co-Founder Bicara Udara Novita Natalia menyampaikan dalam pertemuan yang dilakukan pada Jumat lalu (11/4) itu membahas pentingnya pengendalian polusi udara lintas wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur (Jabodetabekpunjur), dan mendorong sinergi antarpemerintah daerah sebagai langkah konkret menghadapi krisis kualitas udara.

"Kita tidak bisa terus mengabaikan bahwa udara yang kita hirup setiap hari sedang sakit. Peran Kemendagri sangat dibutuhkan untuk mengkoordinasikan pemerintah daerah Jabodetabekpunjur mengendalikan polusi udara lintas wilayah yang dipengaruhi oleh pergerakan angin yang mengirim sumber-sumber polutan,” ujar Novita.

Novita menyampaikan bahwa dampak polusi udara tidak hanya dirasakan secara fisik melalui gangguan kesehatan, tetapi juga secara ekonomi akibat penurunan produktivitas masyarakat.

Masalah itu tidak bisa diatasi secara sektoral atau terbatas pada satu wilayah administratif, melainkan memerlukan pendekatan terkoordinasi lintas daerah.

Dalam audiensi tersebut, Bicara Udara bersama Wamendagri membahas dua poin tindak lanjut utama dalam upaya pengendalian polusi udara di wilayah Jabodetabekpunjur, yakni mendorong koordinasi awal dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung, sebagai langkah awal membangun sinergi antarkepala daerah, serta pelaksanaan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2023 yang dinilai sudah komprehensif dan perlu segera diimplementasikan oleh seluruh pemerintah daerah terkait.

"Pengendalian polusi udara bukan hanya tugas pemerintah pusat, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh pihak. Kami berharap Kemendagri dapat menjadi simpul koordinasi yang kuat," ucap Novita.

Selain itu, Bicara Udara juga menyoroti perlunya reformasi sistemik di sektor industri, transportasi, energi, dan pengelolaan sampah sebagai sumber utama polusi udara.

Berdasarkan kajian dari IIASA, ITB, Kemenkes, dan UNEP, penanganan polusi udara terbukti mampu menurunkan angka kematian dini serta mengurangi beban pembiayaan kesehatan akibat penyakit kronis seperti asma dan gangguan pernapasan lainnya.

Fenomena angin musiman yang membawa polusi lintas wilayah, dari Jawa Barat ke Jakarta pada musim kemarau dan dari Banten pada musim hujan, menunjukkan bahwa kebijakan lokal tidak cukup.

Dibutuhkan koordinasi regional yang difasilitasi langsung oleh Kemendagri. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah urgensi pelaksanaan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2023, yang mencakup sistem kerja ASN, transportasi publik, hingga pengendalian emisi industri.

"Kita sudah punya panduan yang jelas lewat Inmendagri 2/2023. Sekarang saatnya bukan lagi menunggu, tapi menjalankan. Ini bukan soal kekurangan kebijakan, tapi kekurangan koordinasi," tutup Novita.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |