Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung tengah memetakan daerah penghasil komoditas unggul untuk mendukung hilirisasi produk pertanian di daerah tersebut.
"Dengan bekerjasama bersama Pemerintah Provinsi Lampung serta pemerintah kabupaten. Kami berusaha untuk mendukung program hilirisasi komoditas, guna meningkatkan ekonomi daerah di semester selanjutnya," ujar Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung Fiskara Indawan di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya tengah melakukan identifikasi kabupaten serta kota di Provinsi Lampung penghasil komoditas utama yang bernilai jual tinggi.
"Saat ini ada 10-15 komoditas yang sudah diidentifikasi, memiliki nilai jual yang bisa meningkatkan ekonomi daerah. Sebab Lampung memiliki kekuatan utama di sektor perikanan, kelautan, kehutanan, dan pertanian. Dari empat sektor ini Lampung menjadi penghasil komoditi utama secara nasional," katanya.
Dia menjelaskan pemetaan tersebut dilaksanakan untuk membuat suatu rekomendasi bagi Pemerintah Provinsi Lampung agar dapat memanfaatkan program hilirisasi dan memasukkan komoditas daerah masuk dalam rantai pasok komoditas utama.
"Jadi tujuan akhirnya adalah komoditas Lampung ini tidak hanya masuk pasar nasional tapi masuk pasar ekspor juga. Proses identifikasi tersebut akan dimulai dari proses bisnis dengan melibatkan UMKM ataupun kelompok tani sebagai produsen agar bisa ikut membangun proses hilirisasi," ucap dia.
Ia mengharapkan dengan adanya pemetaan, identifikasi daerah penghasil komoditas utama, hingga pelaksanaan hilirisasi pertumbuhan ekonomi Lampung dapat tetap terjaga hingga semester II 2025.
"Komponen kekuatan ekonomi Lampung berasal dari empat sektor pertanian, kemudian industri pengolahan ini hadir sebagai penguat pertumbuhan ekonomi karena ada pengelolaan komoditas pertanian. Dan ini yang harus terus ditingkatkan melalui hilirisasi," tambahnya.
Diketahui sebelumnya pertumbuhan ekonomi di Lampung Semester I 2025 yang tumbuh 5,27 persen, dan salah satu pendorongnya berasal dari sektor industri pengolahan sebagai harapan baru pertumbuhan ekonomi dengan kontribusinya sebesar 33,65 persen.
Dan Pemerintah Provinsi Lampung tengah berupaya untuk meningkatkan nilai tambah komoditas unggul daerah melalui kegiatan hilirisasi yang dimulai dengan penyediaan 24 unit mesin pengering komoditas, serta pelaksanaan pelatihan vokasi bagi masyarakat desa.
Baca juga: Wagub Lampung: Program Desaku Maju mampu kuatkan ekonomi warga
Baca juga: BI: Lampung potensial kembangkan ekosistem ekonomi keuangan syariah
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.