BI: Kesepakatan tarif RI-AS akan berdampak positif ke pasar keuangan

2 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memandang kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan berdampak positif terhadap pasar keuangan karena memberikan kepastian bagi pelaku pasar, baik dalam maupun luar negeri.

“Secara keseluruhan, kami juga berpandangan (kesepakatan tarif) akan berdampak positif terhadap ekspektasi pasar dan aliran modal asing jangka pendek ke Indonesia,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo menjawab pertanyaan media dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juli 2025 di Jakarta, Rabu.

Perry menambahkan bahwa kesepakatan tarif dagang juga akan memperbaiki ekspektasi para pengusaha dan pelaku di sektor keuangan, seperti perbankan, dalam membuat keputusan-keputusan bisnis ke depan.

Baca juga: Presiden Prabowo ungkap isi kesepakatan soal tarif dengan Trump

Secara umum, Bank Indonesia menyambut baik kesepakatan tarif yang diyakini akan berdampak positif terhadap prospek ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi, pasar keuangan, kebijakan moneter, dan nilai tukar ke depan.

Menurut Perry, tarif sebesar 19 persen terhadap produk Indonesia yang masuk ke AS merupakan hasil kesepakatan yang cukup baik.

“Secara keseluruhan kami memandang hasilnya ini akan positif,” kata dia.

Meski begitu, bank sentral akan terus melakukan pendalaman secara rinci mengenai dampak kesepakatan tarif, tidak hanya terhadap pertumbuhan ekonomi dan pasar keuangan, melainkan juga terhadap neraca perdagangan.

Baca juga: BI: Kebijakan tarif AS diprakirakan memperlemah prospek ekonomi dunia

Perry menilai bahwa kinerja ekspor Indonesia, termasuk ke AS, akan tetap baik seiring dengan hasil perundingan kedua negara.

Kesepakatan tersebut diperkirakan akan meningkatkan impor AS ke Indonesia, namun impor yang masuk bersifat produktif dan diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, baik melalui investasi maupun sektor-sektor lainnya.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |