Banjarnegara (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan UMKM di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, melalui keikutsertaan pada Dieng Culture Festival (DCF) XV Tahun 2025, 23-24 Agustus.
Ditemui usai Pembukaan DCF XV Tahun 2025 di Lapangan Gatotkaca, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu sore, Deputi Kepala KPw BI Purwokerto Mahdi Abdillah mengatakan dukungan tersebut diwujudkan dengan penyediaan lokasi khusus UMKM binaan BI dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
“Tahun ini ada 32 UMKM yang ikut serta, terdiri atas 14 UMKM lokal dan 18 UMKM lainnya, termasuk delapan UMKM kopi,” katanya.
Menurut dia, kehadiran BI dalam DCF merupakan wujud sinergi bersama Pemkab Banjarnegara dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata dan UMKM.
Ia mengatakan DCF menjadi momentum tepat bagi pelaku UMKM untuk mengenalkan produk mereka, tidak hanya ke masyarakat lokal dan nasional, juga internasional.
“DCF sudah go internasional, sehingga menjadi panggung strategis bagi UMKM,” katanya menegaskan.
Selain UMKM, kata dia, BI juga mendorong digitalisasi pembayaran dengan memperkenalkan penggunaan QRIS di area festival.
Menurut dia, keterlibatan BI juga diwujudkan melalui edukasi kebanksentralan, antara lain kampanye Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, pelindungan konsumen, serta literasi penggunaan QRIS.
“Booth ini tidak hanya memberi ruang UMKM memperkenalkan produk, tetapi juga sarana masyarakat merasakan kemudahan bertransaksi dengan QRIS sekaligus mendapat edukasi CBP Rupiah,” ujarnya.
Ia mengharapkan dukungan BI dapat memperluas akses pasar UMKM, memperkuat literasi sistem pembayaran digital, serta memberi dampak ekonomi positif dari pelaksanaan DCF.
Menurut dia, DCF 2025 juga menjadi destinasi terakhir program QRIS Jelajah Indonesia (QJI) Purwokerto, yang menghadirkan 10 tim peserta menyelesaikan misi literasi digital di kawasan Candi Arjuna bersamaan dengan ritual cukur rambut gimbal.
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan memperluas akseptasi QRIS dan memperkuat ekosistem pembayaran digital melalui kompetisi, edukasi, serta kampanye literasi keuangan.
“QJI memadukan kreativitas digital dengan kearifan budaya lokal,” katanya.
Ia mengatakan sepanjang semester I 2025, transaksi QRIS di Banyumas Raya (Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara) menembus Rp3,26 triliun dengan lebih dari 34 juta kali transaksi, tumbuh lebih dari 150 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Antusiasme ini menjadi bukti semakin tingginya minat masyarakat menggunakan pembayaran digital,” katanya menegaskan.
Terkait perputaran uang selama DCF XV Tahun 2025, ia menyebut masih dalam tahap penghitungan karena penyelenggaraan tahun ini lebih singkat dibandingkan sebelumnya.
“Meski skala lebih kecil, kami berharap dampaknya tetap positif bagi ekonomi daerah,” kata Mahdi.
Salah seorang pelaku UMKM, Tina mengaku senang ikut serta dalam kegiatan DCF dengan menjual minuman maupun makanan tradisional khas Banjarnegara seperti wedang ronde, dawet ayu, tahu goreng tepung, dan tempe kemul.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memperkenalkan minuman dan makanan khas Banjarnegara khususnya Dieng kepada pengunjung DCF.
“Alhamdulillah bisa menambah penghasilan,” katanya.
Baca juga: Kemenpar apresiasi konsistensi DCF sebagai agenda unggulan nasional
Baca juga: Festival Domba Batur ramaikan pergelaran DCF 2025 di Dieng
Baca juga: Korlantas suarakan disiplin berlalu lintas di Dieng Culture Festival
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.