Denpasar (ANTARA) -
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mengungkapkan adanya risiko peningkatan inflasi memasuki musim puncak liburan sekolah wisatawan nusantara dan musim panas wisatawan asing.
“Kami mendorong sinergi dan inovasi dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Bali untuk menghadapi potensi risiko inflasi,” kata Kepala BI Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Kamis.
Bank sentral perwakilan di Pulau Dewata itu menyebutkan sinergi itu diperlukan dalam menerapkan strategi yang sama dengan sebelumnya untuk pengendalian inflasi yakni keterjangkauan harga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi atau disebut 4K.
Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, pihaknya mendorong tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di seluruh kabupaten/kota di Bali menjaga kestabilan harga dan ketahanan pangan melalui produktivitas pertanian.
Caranya dengan pengendalian hama, optimalisasi regulasi pengendalian alih fungsi lahan, perbaikan infrastruktur pengairan, penggunaan benih unggul, serta pengembangan hilirisasi pertanian.
Baca juga: Menko Airlangga sebut perekonomian Indonesia masih "on the track"
Selain penguatan produktivitas pertanian, optimalisasi kerja sama antar daerah dan peningkatan efisiensi rantai pasok dengan membangun ekosistem ketahanan pangan yang melibatkan badan usaha milik desa, perumda pangan, dan koperasi.
Kemudian kolaborasi hulu-hilir antara petani, penggilingan, perumda pangan, dan pelaku hotel, restoran, dan kafe.
BI Bali menjelaskan beberapa risiko yang perlu diperhatikan antara lain peningkatan permintaan barang dan jasa memasuki musim puncak kunjungan wisatawan mancanegara seiring musim panas, kenaikan biaya pendidikan menjelang masuknya tahun ajaran baru, serta kenaikan harga emas perhiasan seiring tingginya harga global emas.
Selain itu, ketidakpastian cuaca pada musim kemarau basah juga berpotensi mengganggu produksi hortikultura.
Sebelumnya, realisasi inflasi di Bali pada Juni 2025 mencapai 0,44 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan lalu deflasi minus 0,47 persen.
Sedangkan secara tahunan inflasi Bali naik menjadi 2,94 persen dari periode sama 2024 mencapai 1,92 persen.
Baca juga: BI: Inflasi Juni 2025 hasil konsistensi kebijakan dan eratnya GNPIP
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.