Batam (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) mengimbau seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) agar segera mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) guna memastikan keamanan pangan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Saat ditanya terkait jumlah SPPG di Batam yang sudah memiliki SLHS, Ketua Koordinator SPPG Batam Defri Frenaldi mengaku data masih dalam proses.
Baca juga: SPPG Batam imbau penerima manfaat MBG sampaikan jika ada keluhan
"Yang sudah melapor baru satu SPPG yang memiliki SLHS. Maka dari itu, kami mengimbau untuk para SPPG agar memperketat standar dengan segera mengurus SLHS,” kata dia saat dihubungi di Batam, Jumat.
Ia mengatakan untuk uji cepat atau rapid test keamanan pangan, sejauh ini hanya pihak kepolisian dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) yang memiliki alat tersebut.
“Selain itu, kami juga mengimbau SPPG untuk mempekerjakan minimal dua chef terlatih, serta melakukan pemeriksaan rutin terhadap air yang digunakan,” kata dia.
Ia menegaskan SPPG yang terindikasi mengalami gangguan keamanan pangan akan dihentikan sementara hingga pemeriksaan selesai dilakukan.
“Harapan kami, masalah yang sudah muncul tidak terulang lagi. Tujuan program ini sangat mulia dan dampaknya luas, maka hal-hal yang merugikan harus cukup berhenti di sini saja. Kami berkomitmen mengawasi secara maksimal,” kata Defri.
Ia menyampaikan bahwa hingga kini sudah ada 75 SPPG di Batam yang memiliki Surat Keputusan (SK) dengan penerima manfaat mencapai sekitar 188.000 orang.
Baca juga: BGN optimistis target 120 dapur SPPG di Batam tercapai tahun 2025
Baca juga: 40 SPPG sudah aktif layani 138 ribu penerima MBG di Batam
“Kami apresiasi penuh untuk SPPG yang telah bekerja baik dalam melayani anak-anak sekolah maupun 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita). Namun, terkait kejadian akhir-akhir ini, kami harap tidak terulang lagi di Batam. Jadi, kami bergerak untuk mencegah gangguan dan kejadian luar biasa (KLB),” ujar dia.
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.