Natuna (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, berhasil menyerap sebanyak 733 relawan.
Kepala Koordinator BGN Wilayah Kabupaten Karimun, Anas Fitrawanda, dikonfirmasi dari Natuna, Sabtu, mengatakan relawan tersebut tersebar di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baik yang telah resmi beroperasi maupun dalam proses peresmian.
Ia menjelaskan, para relawan bertugas memproduksi makanan bergizi sesuai standar yang telah ditetapkan, sekaligus mendistribusikan makanan dari SPPG kepada para penerima manfaat, baik melalui sekolah maupun posyandu.
Selain relawan, di setiap SPPG juga terdapat satu kepala, satu ahli gizi, dan satu akuntan.
Baca juga: Polda Sulbar rancang pengawasan kolaboratif program MBG
Ia menambahkan, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Karimun akan terus bertambah. Seiring dengan itu, jumlah relawan yang terlibat juga dipastikan meningkat.
Menurut dia, selain bertujuan mencetak generasi emas yang sehat dan bebas dari masalah gizi, program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi langkah nyata pemerintah dalam membuka peluang kerja bagi masyarakat.
“Rata-rata setiap SPPG menyerap sekitar 40 relawan. Walaupun disebut relawan, mereka juga menerima insentif atau gaji yang disesuaikan dengan bidang tugas masing-masing,” kata Anas.
Relawan merupakan masyarakat dan kader posyandu sekitar SPPG, yang direkrut oleh yayasan yang bertugas mengelola dan menyalurkan anggaran negara menjadi makanan bergizi.
Baca juga: Disdik: 35 ribu porsi MBG disalurkan ke 175 sekolah di Palangka Raya
Yayasan ini merupakan mitra BGN yang sebelumnya sudah mendaftar sesuai prosedur yang berlaku.
“Para kader posyandu ini juga berikan insentif, karena mereka membantu distribusi dan pemantauan langsung di lapangan,” ujar dia.
Anas menegaskan, keberadaan relawan merupakan bagian penting dalam memperlancar program MBG, mengingat jumlah penerima manfaat di Karimun cukup besar yakni mencapai hampir 38 ribu.
Menurut dia, tujuan utama program ini adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui sekaligus mencegah terjadinya stunting di masa depan.
“Program ini merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” kata Anas.
Baca juga: Kepala Bappenas: Program Sapi Merah Putih jadi simbol kemajuan
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.