Bengkayang Kalbar ekspor lagi 12 ton jagung ke Malaysia 

1 month ago 5

Bengkayang, Kalbar, (ANTARA) - Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), melalui Koperasi Teguh Bengkayang Sejahtera (TBS) kembali mengekspor 12 ton jagung ke Malaysia sebagai bagian dari kontribusi sektor pertanian wilayah tersebut dalam mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus membuka pasar ekspor.

Pembina Koperasi TBS Edison Akong di Bengkayang, Kalbar, Selasa, mengatakan pengiriman jagung kali ini menunjukkan konsistensi dan kesiapan daerah dalam menjawab permintaan pasar luar negeri, khususnya dari negara tetangga Malaysia.

"Kita kembali mengekspor jagung ke Malaysia sebanyak 12 ton. Ini menjadi bukti bahwa Bengkayang punya potensi besar dalam komoditas ini. Pengiriman ke Malaysia juga dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap sesuai dengan permintaan dan juga ketersediaan stok jagung," ujar dia kepada ANTARA.

Menurut Akong, Kabupaten Bengkayang memiliki keunggulan sebagai salah satu sentra produksi jagung terbesar di Kalimantan Barat. Bahkan, kebutuhan lokal dan regional telah mampu terpenuhi dengan baik, termasuk permintaan dari Kota Singkawang yang mencapai 5.000 ton jagung setiap bulan.

“Bengkayang ini bisa dikatakan sebagai lumbung jagung. Untuk kebutuhan daerah sendiri sudah mencukupi, dan sisanya bisa kita dorong ke pasar ekspor,” ujar dia.

Keberhasilan itu tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat melalui program ketahanan pangan yang saat ini menjadi fokus utama Presiden RI Prabowo Subianto di bidang pertanian dan perkebunan, katanya, menjelaskan.

Beberapa bulan lalu, lanjutnya, Bengkayang sudah diluncurkan sebagai daerah penghasil jagung terbesar di Kalbar. Dan kini memasuki kuartal III kembali melakukan ekspor.

" Ini adalah langkah konkret untuk mendorong kesejahteraan petani,” ujar dia.

Selain untuk ekspor, ia juga mengatakan petani jagung di Bengkayang juga didukung dengan keberadaan pabrik pengolahan jagung lokal yang siap menampung hasil panen masyarakat. Harga yang ditawarkan saat ini mencapai Rp5.500 per kilogram.

Dengan potensi pasar yang besar, ia mendorong masyarakat Bengkayang untuk tidak bergantung pada satu jenis komoditas pertanian, melainkan mulai fokus menjadikan jagung sebagai komoditas unggulan daerah.

“Saya mengajak masyarakat Bengkayang agar menanam jagung. Komoditas ini memiliki nilai ekonomi tinggi, baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Kita sudah punya infrastruktur dan jaminan pasar yang jelas,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal mengatakan jajarannya bersama koperasi dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya strategis guna mendorong produktivitas jagung lokal, salah satunya melalui perluasan lahan dan pemanfaatan teknologi pertanian.

"Kami bersama Koperasi Teguh Sejahtera memotivasi masyarakat untuk lebih banyak melakukan penanaman jagung. Ini merupakan kelanjutan dari program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah," kata Syamsul Rizal.


Selain ekspor, produksi jagung lokal juga diarahkan untuk mendukung kebutuhan daerah, termasuk sektor peternakan di wilayah Bengkayang dan Kota Singkawang, yang dikenal sebagai salah satu sentra ternak di Kalimantan Barat.

“Jagung yang dihasilkan juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak, karena kita ketahui wilayah kita cukup besar kontribusinya terhadap produksi ternak,” katanya.

Pewarta: Narwati
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |