Yogyakarta (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta mengintensifkan pengawasan takjil atau pangan olahan di lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Ramadhan 2025.
Kepala BBPOM Yogyakarta Bagus Heri Purnomo di Yogyakarta, Selasa, mengatakan pengawasan itu untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat selama bulan puasa.
"Hari ini kami melakukan pengawasan di salah satu lokasi penjualan takjil di Berbah (Sleman). Kami telah mengambil 12 sampel makanan takjil untuk diuji secara cepat menggunakan rapid test," ujar Bagus.
Hasil uji awal menunjukkan bahwa takjil yang diuji di Pasar Ramadhan Berbah memenuhi syarat dalam pemeriksaan formalin dan Metanil Yellow.
"Kami menguji empat jenis bahan berbahaya yang sering ditemukan dalam pangan, yaitu Rhodamin B (pewarna merah), Metanil Yellow (pewarna kuning), formalin, dan boraks. Dari hasil sementara, tidak ditemukan formalin dan Metanil Yellow," jelasnya.
Selain melakukan pengawasan, BBPOM Yogyakarta juga mengedukasi para pedagang mengenai keamanan pangan dengan membagikan brosur berisi informasi tentang bahaya fisika, kimia, dan biologi dalam makanan.
"Kami juga mengimbau para pedagang agar lebih berhati-hati dalam memilih bahan baku yang digunakan untuk menjual makanan berbuka puasa," tambah Bagus.
Meskipun fokus pengawasan kali ini lebih kepada pedagang, BBPOM Yogyakarta juga mengingatkan masyarakat agar cermat dalam memilih takjil yang akan dikonsumsi.
"Kami mengajak konsumen untuk melakukan Cek KLIK, yaitu cek kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli produk pangan," tutur Bagus.
Baca juga: BPOM: 2,29 persen sampel takjil tidak memenuhi syarat
Baca juga: BPOM batalkan izin edar suplemen kesehatan WT yang lakukan overclaim
Baca juga: BPOM inspeksi sentra jajanan di Benhil pastikan keamanan takjil
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025