Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Riau melepasliarkan seekor beruang madu jantan yang sempat memasuki kawasan permukiman warga di Desa Makmur Sejahtera, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.
Kepala BB KSDA Riau, Supartono di Pekanbaru, Senin mengatakan sebelum melepasliarkan pihaknya melakukan observasi awal terlebih dahulu. Selanjutnya BB KSDA melepasliarkan beruang tersebut ke habitat alaminya di salah satu kawasan hutan konservasi di Provinsi Riau pada Rabu (21/5).
"Setelah melakukan observasi awal, BBKSDA Riau memutuskan untuk melepasliarkan beruang tersebut ke habitat alaminya di kawasan hutan konservasi Provinsi Riau," katanya.
Dia menjelaskan bahwa proses penanganan dimulai pada Senin (19/5) setelah pihaknya menerima laporan tentang kemunculan satwa dilindungi tersebut pada Minggu malam, (18/5).
Tim segera berkoordinasi dengan Penjabat Kepala Desa Makmur Sejahtera, perangkat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Dari hasil koordinasi tersebut, disepakati untuk memasang kandang jebak di lokasi terakhir kemunculan beruang dengan melibatkan warga setempat. Pada Selasa (20/5) tim kembali ke lokasi jebakan dan mendapati bahwa umpan telah habis yang diduga dimakan oleh beruang, namun pintu jebakan tidak tertutup.
Tim kemudian melakukan perbaikan pada mekanisme pemicu jebakan agar lebih efektif dan tetap aman bagi satwa. Usaha tersebut membuahkan hasil pada Rabu (21/5) dengan seekor beruang madu jantan berhasil tertangkap dalam kondisi sehat di dalam kandang jebak.
Pihaknya kemudian bersama mitra dan masyarakat mengevakuasi satwa tersebut. Evakuasi lanjutnya dilakukan secara cepat melalui koordinasi dengan pemerintah desa dan aparat keamanan setempat.
Selain evakuasi, tim juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar lebih waspada terhadap potensi konflik dengan satwa liar. Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas sendirian di ladang, terutama pada pagi dan malam hari.
“Kami juga menyampaikan agar warga tidak bertindak anarkis terhadap satwa yang dilindungi dan menjelaskan konsekuensi hukum bagi pelanggar. Jika terjadi konflik satwa, masyarakat diharapkan segera melapor dan berkoordinasi dengan BBKSDA Riau,” tambah Supartono.
Baca juga: Tim gabungan BKSDA usir beruang madu di Abdya gunakan mercon
Baca juga: BBKSDA Riau lepaskan beruang madu usai terkena jerat
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025