Cilacap (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyiapkan pendampingan bagi penyintas bencana Aceh asal Cilacap melalui fasilitasi pemulangan, pemberian santunan, serta program pendayagunaan ekonomi bagi warga yang memilih menetap di daerah asal.
Wakil Ketua II Bidang Distribusi dan Dayaguna Baznas Kabupaten Cilacap Akhmad Kholil di Cilacap, Selasa, mengatakan Baznas dilibatkan dalam proses pemulangan penyintas, khususnya untuk persiapan akomodasi dan bantuan awal bagi warga Cilacap yang terdampak bencana di Aceh.
“Baznas Cilacap dilibatkan dalam persiapan akomodasi dan santunan bagi para penyintas. Kami juga menyiapkan pendampingan lanjutan sesuai kebutuhan mereka,” katanya menegaskan.
Ia mengatakan hingga kini tercatat sebanyak 68 penyintas yang difasilitasi pemulangannya secara bersama-sama oleh pemerintah, terdiri atas 53 orang pada tahap awal dan 15 orang pada pemulangan tahap kedua yang tiba di Cilacap pada Senin (29/12) malam.
Selain itu, kata dia, terdapat beberapa warga yang pulang secara mandiri dan belum seluruhnya terdata.
Baca juga: Dinkes Aceh intensifkan pelayanan kesehatan di daerah terisolasi
Menurut dia, Baznas Cilacap membuka peluang pendayagunaan bagi penyintas yang memilih menetap di Cilacap, sepanjang memenuhi syarat sebagai penerima manfaat.
“Ada program usaha dan program ternak. Kalau mereka ingin berusaha di sini, skemanya bisa kami siapkan,” kata Kholil.
Salah seorang penyintas asal Majenang, Cilacap, Sarto, mengaku bersyukur bisa kembali ke kampung halaman setelah terjebak banjir dan longsor di Aceh Tengah.
Ia bersama enam rekannya sempat bertahan selama 15 hari di tengah hutan saat bekerja sebagai penderes getah pinus.
“Kami terjebak di hutan, akses tertutup longsor, makan pun sulit,” katanya.
Baca juga: Masyarakat Aceh diimbau waspadai hujan lebat hingga dua hari ke depan
Setelah bencana mereda, mereka berjalan kaki menembus medan terjal menuju pengungsian dengan kondisi logistik terbatas.
Sarto mengaku memilih bertahan di kampung halaman karena kondisi lokasi kerjanya di Aceh belum pulih.
“Saya mau coba usaha dulu di kampung,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah Sarido mengatakan terdapat 18 warga Jawa Tengah yang dipulangkan dari Aceh Tengah menggunakan pesawat Hercules melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada hari Senin (29/12), sebagian besar warga Cilacap serta selebihnya warga Brebes dan Pemalang.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Aceh terkait kemungkinan masih adanya warga Jateng di sana,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk membantu warganya yang terdampak bencana, termasuk melalui fasilitasi pemulangan dan dukungan pemulihan ekonomi di daerah asal.
Baca juga: Huntara dari PT Nindya Karya untuk Aceh siap dihuni per 1 Januari 2026
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































