Bappenas susun indikasi profil risiko pada enam topik MRPN LS

3 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) telah menyusun indikasi profil risiko pada enam topik Manajemen Risiko Pembangunan Nasional Lintas Sektor (MRPN LS).

Upaya Bappenas dilakukan untuk mempercepat implementasi MRPN LS dalam masa transisi pemerintahan dan awal pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

“Ini menjadi fondasi penting untuk memastikan keberlanjutan pendekatan berbasis risiko dalam pembangunan ke depan,” ujar Deputi Bidang Pengendalian, Evaluasi, dan Manajemen Risiko Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Erwin Dimas pada rapat koordinasi lintas kementerian sebagaimana dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Enam topik strategis yang menjadi fokus MRPN LS adalah ketahanan pangan, penurunan kemiskinan, penurunan stunting, transisi energi, peningkatan pariwisata, dan sistem persampahan.

Baca juga: Di Unhas, Bappenas ungkap harapan pembangunan berkelanjutan di KTI

Selain itu, lima topik tambahan yang menjadi program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto turut diusulkan, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), hilirisasi industri, Koperasi Merah Putih (KMP), serta Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bidang pendidikan dan kesehatan. Secara total, terdapat 11 topik strategis dan 19 kegiatan prioritas utama dalam RPJMN dengan pendekatan MRPN LS.

Komite MRPN juga mencermati sejumlah tantangan seperti penetapan objek dan instansi pelaksana MRPN LS, penyesuaian struktur kelembagaan dengan kabinet baru, serta kebutuhan regulasi turunan dari Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 11 Tahun 2024.

Baca juga: Bappenas integrasikan penanggulangan bencana ke dokumen pembangunan

“Penguatan sistem insentif dan budaya risiko menjadi langkah penting dalam menjaga efektivitas dan keberlanjutan MRPN,” kata Erwin.

Terkait rencana kerja 2025, akan difinalisasi dalam waktu dekat untuk memastikan integrasi pendekatan risiko dalam seluruh proses pembangunan nasional.

“Penguatan sistem insentif dan budaya risiko bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi syarat utama agar MRPN berjalan efektif di semua entitas pembangunan,” ungkapnya.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |