Bansos jadi instrumen perkuat pertumbuhan ekonomi inklusif

2 months ago 21
Sering orang mengistilahkan bansos itu sebagai biaya. Padahal bansos itu adalah investasi. Investasi supaya kita mendapatkan future growth atau bahkan growth sekaligus,

Jakarta (ANTARA) - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyatakan, pemberian bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan oleh pemerintah ke masyarakat merupakan upaya investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif.

"Sering orang mengistilahkan bansos itu sebagai biaya. Padahal bansos itu adalah investasi. Investasi supaya kita mendapatkan future growth atau bahkan growth sekaligus," kata Anggota DEN Arief Anshory Yusuf dalam diskusi double check di Jakarta, Sabtu.

Disampaikan bantuan sosial yang digelontorkan oleh pemerintah saat ini sudah sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo, dengan menitikberatkan kesejahteraan masyarakat sebagai hal yang utama.

Lebih lanjut, menurut dia, pemerintah saat ini juga terus menyiapkan kebijakan yang mengarah ke peningkatan kesejahteraan, seperti makan bergizi gratis (MBG), deregulasi ekonomi, serta paket stimulus ekonomi triwulan II.

Baca juga: Wamensos Agus Jabo tekankan bansos tak boleh jadi alat politik

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyampaikan, dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 yang sebesar Rp3.621,3 triliun, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk perlindungan sosial (perlinsos)

Menurut dia, dalam postur APBN tahun ini, sebesar Rp503,2 triliun atau 13,9 persen disiapkan untuk perlinsos, dan enam persen atau Rp218,5 triliun untuk biaya kesehatan.

Selain itu, saat ini pemerintah juga sudah menyiapkan paket stimulus ekonomi triwulan II dengan alokasi anggaran sebesar Rp24,4 triliun.

Dikatakan Febrio, dalam paket tersebut, pemerintah memberikan insentif berupa diskon transportasi mulai dari potongan harga tiket kereta hingga kapal laut sebesar Rp0,94 triliun, diskon tarif tol Rp0,65 triliun, penebalan bansos Rp11,93 triliun, bantuan subsidi upah (BSU) Rp10,72 triliun, serta perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) Rp0,2 triliun.

Baca juga: Masyarakat miskin dan miskin ekstrem terima bansos maksimal lima tahun

Melalui paket stimulus dan alokasi perlinsos itu, dikatakan Febrio diharapkan bisa menjaga pertumbuhan ekonomi di kuartal II, serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |