Banjir hingga longsor kepung Jawa Barat pada 15 Maret 2025

3 hours ago 2

Bandung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkapkan pada 15 Maret 2025, bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor hingga angin kencang melanda berbagai daerah di Jabar, mulai dari Bogor, Bandung Raya, hingga Cirebon, dengan warga terdampak seluruhnya mendekati angka 7.000 jiwa.

"Pemicu bencana di sejumlah kawasan di Jawa Barat ini, karena cuaca ekstrem yang terjadi seperti hujan dengan intensitas tinggi hingga memicu beberapa kejadian bencana," kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat Hardjasasmita saat dihubungi di Bandung, Minggu.

Berdasarkan data BPBD Jabar, pada hari Sabtu tersebut, rentetan kejadian bermula sekitar pukul 14.00 WIB, di mana dilaporkan terjadi tanah longsor di Kabupaten Bandung Barat yang menimpa tiga desa yakni Desa Cipada, Cisarua; Desa Cilame, Ngamprah; dan Desa Mekarwangi, Sindangkerta.

Longsoran itu mengakibatkan dua rumah di Cipada dan Cilame mengalami rusak sedang, serta satu fasilitas umum di Desa Mekarwangi terdampak. Serta delapan jiwa dikabarkan menjadi korban terdampak longsor di Cipada dan Cilame.

Pada waktu bersamaan dengan longsor itu, di Kabupaten Sumedang dilaporkan terjadi banjir di Kecamatan Cimanggung yang melanda empat desa yakni Cihanjuang, Sukadana, Sindanggalih, dan Sindangpakuon, akibat hujan dengan intensitas yang sangat tinggi.

Di Cihanjuang dilaporkan banjir menggenangi 510 rumah serta satu tempat ibadah, dan memberi dampak pada 1.872 jiwa warga. Di Sindangpakuon, banjir menggenangi 120 rumah dan satu bidang lahan pertanian dengan memberi dampak pada 518 jiwa masyarakat.

Adapun di Desa Sukadana, banjir menggenangi 61 unit rumah, satu sekolah dan satu tempat ibadah, serta memberikan dampak pada 223 jiwa warga. Sementara di Desa Sindanggalih, banjir menggenangi 21 unit rumah, satu sekolah, dan menyebabkan 73 jiwa terdampak.

Banjir di Kabupaten Sumedang juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Jatinangor akibat luapan Sungai Cikeruh yang menyebabkan lalu lintas sempat terputus di Jalan Sayang, Jatinangor, dan menggenangi perkampungan di sekitarnya.

Baca juga: Jabar urutan pertama terjadinya bencana hidrometeorologi

Kemudian pada pukul 15.00 WIB, bencana kembali terjadi di Bandung Barat, kali ini banjir akibat meluapnya Sungai Cimeta yang melanda Desa Nyalindung, Cipatat; Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah; dan Desa Kertajaya, Padalarang.

Di Desa Nyalindung banjir menyebabkan 25 rumah rusak berat, satu sekolah, satu tempat ibadah dan satu fasilitas umum terdampak, yang juga menyebabkan 144 jiwa merasakan dampaknya.

Di Desa Kertajaya, banjir merendam 98 unit rumah, satu tempat ibadah dan satu sekolah, sedangkan di Desa Margajaya banjir merendam 70 unit rumah. Di kedua desa ini tidak dilaporkan adanya warga terdampak banjir.

Sekitar satu jam kemudian, pada pukul 16.50 WIB, di Kota Bandung dilaporkan juga terjadi banjir di beberapa daerah yakni di Kelurahan Braga, Babakan Ciamis, Sumur Bandung; Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan; Kelurahan Cibadak, Astanaanyar; Kelurahan Pajajaran, Sukaraja, Cicendo; Kelurahan Gempol Sari, Bandung Kulon; Kelurahan Rancanumpang, Gedebage; Kelurahan Palasari, Cibiru; Kelurahan Cisaranten Endah, Arcamanik.

BPBD Jabar mencatat yang menonjol adalah di Kelurahan Cibadak di mana sekitar 25 rumah terendam. Sementara Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung juga mencatat yang menonjol dan cukup besar banjir merendam lima RW di wilayah Rancanumpang.

Pukul 17 00 WIB, banjir dilaporkan terjadi di Desa Cilame, Ngamprah, Bandung Barat, yang menyebabkan satu rumah rusak sedang dan enam jiwa terdampak.

Di waktu yang sama, banjir melanda Kota Cimahi, di Kelurahan Melong, Cimahi Selatan yang menyebabkan 50 unit rumah terendam, namun tak ada warga terdampak.

Pada pukul 17.00 WIB itu juga, bencana terjadi di Kabupaten Bandung, berupa tanah longsor yang menerjang Desa Warnasari dan Margamulya, Pangalengan; Desa Lebakmuncang, Ciwidey; Desa Mekarmanik, Cimenyan; Desa Ciporeat, Cilengkrang; Desa Cipelah, Rancabali; dan Desa Tarumajaya, Kertasari.

Di Warnasari longsor mengakibatkan satu rumah rusak sedang, dan satu sekolah serta satu keluarga terdampak longsoran, di Margamulya dan Lebakmuncang sedikitnya satu unit bangunan terdampak namun tidak ada masyarakat yang terdampak.

Baca juga: BPBD Jabar catat 245 rumah terendam banjir di Rancasari Bandung

Di Mekarmanik, satu unit rumah dilaporkan rusak ringan dan tiga jiwa terdampak. Di Desa Ciporeat, dilaporkan satu unit bangunan terdampak tanpa ada korban, dan di Desa Cipelah satu unit rumah dilaporkan rusak sedang serta memberi dampak pada empat jiwa.

Adapun di Desa Tarumajaya, longsor menyebabkan 13 unit rumah terancam dan 53 jiwa harus terkena dampak karena longsor yang terjadi akibat hujan berintensitas tinggi.

Pada waktu yang sama juga, di Kabupaten Bandung banjir akibat luapan Sungai Citarum, Cikapundung, Cigede dan Cipalasari, melanda sembilan desa yakni Desa Bojongsoang dan Lengkong, Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang; Desa Dayeuhkolot, Cangkuang Wetan, dan Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot; Desa Nanjung Mekar dan Cangkuang, Kecamatan Rancaekek; serta Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih.

Di Bojongsoang, perkampungan dan tiga unit fasilitas umum dilaporkan terendam, kemudian di Desa Lengkong sebanyak 40 unit rumah terendam dan sebanyak 264 jiwa terdampak dengan 24 jiwa mengungsi. Sementara di Bojongsari, satu fasilitas umum dilaporkan terendam.

Di Dayeuhkolot, banjir merendam perkampungan dan satu unit fasilitas umum serta menyebabkan 60 jiwa dilarikan ke pengungsian. Di Desa Cangkuang Wetan, banjir dilaporkan merendam perkampungan dan satu unit fasilitas umum dengan 42 jiwa harus mengungsi.

Di Desa Citeureup, banjir merendam perkampungan dan satu unit fasilitas umum dengan sebanyak 202 kepala keluarga harus mengungsi. Di Desa Nanjung Mekar banjir dilaporkan merendam perkampungan dan satu fasilitas umum dengan memberi dampak pada 176 jiwa.

Sementara, di Desa Cangkuang, banjir dilaporkan merendam perkampungan dan satu unit fasilitas umum. Adapun di Margaasih dilaporkan satu unit mengalami rusak sedang dan satu unit fasilitas umum terendam dan berdampak pada empat jiwa.

Pada jam 18.00, banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Majalengka yang melanda empat desa yakni Desa Beusi dan Gandawesi, Kecamatan Ligung; Desa Mekarsari, Kecamatan Jatiwangi; dan Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya.

Banjir yang disebabkan luapan Sungai Cipinang akibat hujan berintensitas tinggi, mengakibatkan di Desa Beusi ada 11 rumah dan satu bidang sawah terendam dan 25 jiwa terdampak. Di Desa Gandawesi, banjir merendam 137 unit rumah dan satu bidang sawah yang memberikan dampak pada 411 jiwa.

Di Desa Mekarsari, banjir dikabarkan merendam sedikitnya tiga unit rumah dengan memberikan dampak pada delapan jiwa. Adapun di Desa Panjalin Kidul, dilaporkan sedikitnya satu unit rumah dan dua fasilitas umum terendam yang mengakibatkan empat jiwa terdampak.

Jam 18.30, laporan banjir kembali datang, kali ini terjadi di Desa Surawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Banjir akibat luapan Sungai Cukuprit dan Kanal Banjir Barat ini, mengakibatkan perkampungan dan sedikitnya satu fasilitas umum terendam, hingga mengakibatkan 966 jiwa terdampak.

Setengah jam kemudian, pada pukul 19.00, luapan Sungai Cukuprit dan Kanal Banjir Barat dilaporkan merendam beberapa daerah di Kota Cirebon yakni Kelurahan Kalijaga dan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti; Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemah Wungkuk; dan Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi.

Di Kelurahan Kalijaga banjir sedikitnya merendam 110 unit rumah dan 460 jiwa masyarakat terdampak. Di Kelurahan Harjamukti sedikitnya 28 unit rumah terendam dan 120 jiwa terdampak.

Di Kelurahan Pegambiran, banjir merendam 105 unit rumah dan 550 jiwa terdampak. Adapun di Kelurahan Pekiringan ada 400 unit rumah terendam dan 1.200 jiwa terdampak banjir.

Pada 20.30 WIB, angin kencang dilaporkan menerjang Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, yang membuat sedikitnya satu rumah rusak berat dan tiga jiwa harus mengungsi.

Atas banyaknya kejadian pada tanggal 15 Maret 2025 dan kemungkinan ke depannya ada lagi bencana, BPBD Jawa Barat mengimbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana.

Mengingat, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dan cuaca ekstrem masih akan melanda Jabar hingga 20 Maret 2025.

"Warga yang tinggal dekat bantaran sungai dan daerah perbukitan, agar meningkatkan kewaspadaan," tutur Hadi.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |