New York City (ANTARA) - Hingga Selasa (8/7), sedikitnya 109 orang tewas sementara lebih dari 160 lainnya masih hilang usai banjir bandang dahsyat melanda Texas di Amerika Serikat (AS), dengan operasi penyelamatan masih dilakukan di sepanjang Sungai Guadalupe.
Dari jumlah korban jiwa tersebut, sebanyak 87 di antaranya tercatat di Kerr County, kata sejumlah pejabat. Camp Mystic, yang terletak di tepi sungai itu di Hunt, Texas, pada Senin (7/7) mengonfirmasi bahwa sedikitnya 27 pekemah dan konselor tewas akibat banjir tersebut.
Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa sore waktu setempat, Gubernur Texas Greg Abbott menyampaikan bahwa sedikitnya 161 orang diketahui hilang usai banjir mematikan tersebut.
Abbot menyatakan pula bahwa pencarian akan terus dilakukan di sepanjang sistem Sungai Guadalupe dengan harapan dapat menemukan korban lainnya.
Dia juga meminta berbagai kalangan masyarakat untuk menghubungi pejabat setempat jika memiliki informasi perihal teman atau kerabat yang diyakini hilang.
"Hati kami hancur bersama keluarga kami yang mengalami tragedi yang tidak terbayangkan ini. Kami terus mendoakan mereka," ujar Camp Mystic dalam sebuah pernyataan.
"Kami telah berkomunikasi dengan otoritas lokal dan negara bagian yang tanpa lelah mengerahkan sumber daya yang ekstensif untuk mencari para gadis kami yang hilang," lanjut pernyataan tersebut.
Sedikitnya lima pekemah Camp Mystic masih dinyatakan hilang, bersama dengan seorang konselor, urai Sheriff Kerr County Larry Leitha, seperti dikutip CBS News pada Selasa. Ada sekitar 750 anak di Camp Mystic saat banjir melanda, ujar sheriff tersebut sebelumnya.
Presiden AS Donald Trump menandatangani deklarasi bencana besar untuk Kerr County atas permintaan Abbott.
Pada Sabtu (5/7), Abbott menyampaikan bahwa dirinya telah mengunjungi kamp musim panas tersebut, menggambarkan pemandangan di sana sebagai "kehancuran yang sangat parah."
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.