Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melatih ribuan penyandang disabilitas dengan keterampilan teknologi informasi agar mereka dapat makin produktif dan berdaya saing di era digital.
Kegiatan pelatihan untuk penyandang disabilitas ini merupakan bagian dari program "Inklusi Digital: Aksesibilitas untuk Disabilitas" yang diselenggarakan BAKTI Kemkomdigi bersama dengan Yayasan Paradifa Prama Indonesia.
"Program Inklusi Digital telah kami jalankan sejak 2014 dan diharapkan dapat terus mendorong potensi angkatan kerja penyandang disabilitas untuk berkarya dan meningkatkan produktivitas melalui pemanfaatan teknologi informasi,” ujar Direktur Utama BAKTI Kemkomdigi Fadhilah Mathar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pelatihan ini berlangsung sekitar selama sebulan lalu sejak Juni-Juli 2025 dan terbagi ke dalam 190 kelas daring yang materi pelatihannya mencakup empat bidang keterampilan utama yaitu content creator, digital office, digital marketing, dan digital public relations.
Baca juga: Kemkomdigi buka pelatihan analisis hingga rekayasa data gratis
Ketua Yayasan Paradifa Echi Pramitasari menyebutkan ada dua tingkatan pelatihan yang dilangsungkan yaitu pelatihan pengenalan untuk pemula dan pelatihan pendalaman bagi mereka yang telah memiliki dasar-dasar dari keterampilan terkait.
Ada sebanyak 2.652 peserta dari 38 provinsi dinyatakan lulus seleksi, termasuk peserta dari wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).
Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, seperti trainer, juru bahasa isyarat, pengelola kelas, dan asesor dari beragam latar belakang, termasuk lembaga pemerintah dan swasta.
Pelatihan-pelatihan daring ini menjadi keberlanjutan dari program pembangunan infrastruktur yang dijalankan BAKTI Kemkomdigi khususnya dengan tujuan menghadirkan akses konektivitas yang merata ke wilayah-wilayah yang tak terjangkau layanan komersil.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para penyandang disabilitas khususnya di wilayah 3T bisa ikut berpartisipasi memanfaatkan konektivitas digital yang dihadirkan pemerintah.
Sebagai kelanjutan dari pelatihan ini, para peserta terpilih akan mengikuti kompetisi TIK regional yang akan digelar di Solo, Badung, Medan, dan Makassar. Pemenang dari kompetisi tersebut akan melaju ke kompetisi nasional yang rencananya akan berlangsung di Jakarta.
Baca juga: Kemkomdigi jelaskan AI tidak bisa gantikan dokter diagnosis penyakit
Baca juga: Kemkomdigi sebut regulasi AI masuk tahap legislasi pada Agustus 2025
Baca juga: Kemkomdigi dan Kemenperin berkolaborasi bangun fondasi industri AI
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.