Bahlil percepat penyelesaian RDMP Balikpapan guna pacu produksi minyak

1 month ago 12

Balikpapan (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta Pertamina untuk segera menyelesaikan proyek peningkatan kapasitas kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan pada bulan Juli 2025, sehingga bisa memacu produksi minyak.

"Saya targetkan, target dari mereka kan bulan September. Saya minta untuk dipercepat, kalau bisa Juli lebih bagus, Juni, Juni-Juli lebih bagus," kata dia usai meninjau proyek RDMP Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu.

Bahlil menyatakan apabila proyek tersebut rampung bisa meningkatkan kapasitas produksi minyak dalam negeri hingga 100 ribu barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD), yang pada saat ini Kilang Balikpapan memiliki kapasitas 260 ribu BOPD.
​​​
Sehingga hal tersebut akan membantu Indonesia untuk mencapai swasembada energi sesuai yang ditargetkan Presiden Prabowo.

"Karena penambahan kilang ini akan bisa menghasilkan produksi minyak jadi sebesar 100 ribu barrel per day. Tambahannya ya, dulunya kan 260 ribu, sekarang tinggal nambah 100 ribu jadi totalnya 360 ribu BOPD," ujarnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat melakukan peninjauan proyek RDMP Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (14/11/2024) (ANTARA/HO-Kementerian ESDM)

Dijelaskan dia fasilitas produksi minyak yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) tersebut, sebelumnya mengalami insiden kebakaran pada bulan Mei 2024, sehingga hal ini berimbas pada keterlambatan pembangunan.

Meski demikian, progres pengerjaan yang besar (mayor) sudah normal kembali, dengan persentase pembangunan fasilitas RDMP mencapai 91 persen.

"Insya Allah yang mayor itemnya itu sudah terselesaikan. Tadi saya lihat tinggal minornya dan progres pekerjaannya itu sudah mencapai 91 persen," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyoroti peran sektor hilir minyak dan gas bumi (migas) dalam mewujudkan swasembada energi, sesuai dengan Astacita Presiden Prabowo.

Pihaknya mencatat bauran energi semester I tahun 2024 didominasi oleh batu bara sebesar 39,48 persen, sementara minyak bumi 29,90 persen, gas bumi 16,69 persen, serta sekitar 13,93 persen berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

Sementara pada proyeksi bauran energi tahun 2050, porsi minyak bumi sekitar 20 persen, dan gas bumi di kisaran 24 persen.

Baca juga: SKK Migas yakin target lifting minyak 2025 tercapai lewat eksplorasi

Baca juga: OPEC+ akan pertahankan stabilitas produksi minyak untuk Q1 2025

Baca juga: Bahlil: Pembahasan formula subsidi BBM capai tahap akhir

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |