Bagaimana siklon tropis bisa terbentuk? Ini prosesnya

2 weeks ago 14

Jakarta (ANTARA) - Siklon tropis dikenal sebagai salah satu fenomena cuaca paling kuat di bumi. Badai ini dapat membawa dampak besar berupa angin kencang, hujan deras, hingga gelombang tinggi yang berbahaya bagi pelayaran dan wilayah pesisir.

Keberadaan siklon tropis sering kali menimbulkan kerusakan, banjir, bahkan memutus akses transportasi di daerah yang dilaluinya. Meski begitu, di balik kekuatannya, proses terbentuknya siklon tropis ternyata melibatkan serangkaian kondisi alam yang saling berkaitan. Berikut adalah proses terbentuknya siklon tropis.

Baca juga: BMKG: Waspada potensi cuaca ekstrem di Bali pada 22-25 Maret

Apa itu siklon tropis?

Siklon tropis adalah sistem badai besar yang terbentuk di atas perairan tropis. Ciri khasnya adalah angin kencang yang berputar mengelilingi pusat tekanan rendah dengan radius mencapai 150 hingga 200 km. Di bagian tengahnya, biasanya ada area tenang yang disebut mata siklon, dikelilingi oleh dinding mata tempat angin paling kencang dan hujan paling lebat terjadi.

Proses terbentuknya siklon tropis

Siklon tropis tidak muncul begitu saja. Ada beberapa syarat penting yang harus terpenuhi agar badai ini bisa tumbuh:

  • Suhu laut hangat: Air laut harus memiliki suhu minimal 26,5°C hingga kedalaman 60 meter. Semakin hangat permukaan laut, semakin besar energi yang bisa dihasilkan untuk mendukung pertumbuhan badai.
  • Kondisi atmosfer tidak stabil: Diperlukan kondisi atmosfer yang memungkinkan terbentuknya awan-awan besar Cumulonimbus. Awan ini adalah awan petir yang menandakan adanya wilayah dengan aktivitas konvektif (pergerakan udara ke atas) yang kuat.
  • Kelembapan udara yang cukup: Lapisan atmosfer di ketinggian sekitar 5 km harus cukup lembap. Kalau terlalu kering, awan badai sulit berkembang.
  • Cukup jauh dari khatulistiwa: Siklon tropis biasanya terbentuk minimal 500 km dari ekuator. Di dekat khatulistiwa, gaya Coriolis yang menyebabkan angin berputar sangat lemah, sehingga badai sulit terbentuk.
  • Adanya gangguan atmosfer: Biasanya berupa pusaran angin di dekat permukaan laut yang memicu terbentuknya kumpulan awan badai.
  • Perbedaan kecepatan angin tidak terlalu besar: Kalau perubahan angin terhadap ketinggian terlalu besar, siklon bisa terganggu dan tidak sempat berkembang sempurna.

Baca juga: Siklon Tropis Alfred berpotensi menggenangi 20.000 rumah di Brisbane

Daerah pertumbuhan siklon tropis di dunia

Siklon tropis bisa terbentuk di berbagai wilayah perairan luas di dunia yang berada di sekitar daerah tropis. Secara umum, wilayah pertumbuhan siklon tropis terbagi ke dalam tujuh area utama:

  1. Atlantik Utara, meliputi Samudra Atlantik bagian utara, Laut Karibia, dan Teluk Meksiko.
  2. Pasifik Timur Laut, yang mencakup wilayah Amerika Utara hingga garis bujur 180° BT.
  3. Pasifik Barat Laut, yaitu wilayah sebelah barat 180° BT, termasuk kawasan Laut Cina Selatan.
  4. Hindia Utara, meliputi Teluk Benggala dan Laut Arab.
  5. Hindia Selatan, mencakup Samudra Hindia Selatan di sebelah barat 100° BT.
  6. Hindia Tenggara atau wilayah sekitar Australia, yang berada di Bumi Belahan Selatan antara 100° hingga 142° BT.
  7. Pasifik Barat Daya atau Australia bagian timur, yang mencakup perairan Bumi Belahan Selatan di sebelah timur 142° BT.

Wilayah-wilayah ini adalah tempat di mana suhu muka laut cukup hangat dan kondisi atmosfer mendukung terbentuknya badai tropis. Itulah sebabnya siklon tropis lebih sering muncul di sekitar daerah-daerah tersebut dibanding di kawasan lain.

Baca juga: BPBD DIY waspadai dampak bibit Siklon 99S di wilayah Yogyakarta

Baca juga: BMKG: Siklon Bianca picu hujan-gelombang tinggi dalam 24 jam ke depan

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |