Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan warga di Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan, agar mewaspadai Gunung Dempo setelah terdeteksi meletus tiba-tiba tanpa didahului gejala vulkanik.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan bahwa letusan tersebut terdeteksi terjadi pada Kamis (7/8) malam oleh petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Dempo di Kota Pagar Alam.
"Dari hasil analisis erupsi ini merupakan tipe freatik yang bisa terjadi tiba-tiba tanpa didahului gejala vulkanik yang jelas,” kata dia di Jakarta, Jumat sore.
Badan Geologi mengkonfirmasi bahwa hembusan kolom abu diperkirakan setinggi 1.200 meter yang keluar dari puncak kawah marapi Gunung Dempo.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah utara, serta terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan durasi hampir empat menit.
Baca juga: Badan Geologi: Gunung Dempo berpotensi erupsi freatik
Menurut dia, Gunung Dempo yang terletak di perbatasan Kabupaten Lahat, Empat Lawang, dan Kota Pagar Alam ini memang sebelumnya menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan sejak awal Juli.
Aktivitas tersebut diikuti tren deformasi tubuh gunung yang menunjukkan penggembungan atau inflasi yang mengindikasikan adanya migrasi magma dari dalam ke permukaan.
Dia mengimbau warga, pendaki maupun wisatawan agar tidak memasuki area dalam radius 1 kilometer dari kawah marapi Gunung Dempo serta 2 kilometer ke arah sektor utara dari kawah tersebut.
"Zona ini berpotensi terlanda lontaran material dan gas beracun akibat erupsi freatik,” kata Wafid, seraya mengingatkan bahwa hasil analisis data visual dan instrumental, tingkat aktivitas Gunung Dempo masih berada pada Level II (Waspada).
Baca juga: PVMBG: Gunung Dempo berkabut pasca-erupsi, pendakian ditutup sementara
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Pos Pengamatan Gunung Api Dempo terus memantau perkembangan aktivitas gunung, sementara masyarakat diminta tetap tenang, tidak terpancing informasi tidak resmi, serta mengikuti arahan skema evakuasi dari pemerintah daerah setempat.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































