Badan Geologi laporkan aktivitas Gunung Marapi masih fluktuatif

1 month ago 6

Padang (ANTARA) - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan aktivitas Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masih fluktuatif.

"Berdasarkan evaluasi terhadap data-data pemantauan, aktivitas Gunung Marapi cenderung fluktuatif," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Selasa.

Baca juga: PGA Bukittinggi: Gunung Marapi erupsi 13 kali sepanjang Juli 2025

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Geologi menyusul hasil evaluasi Gunung Marapi periode 16 hingga 31 Juli 2025.

Wafid menjelaskan untuk melihat pola kecenderungan yang konsisten masih diperlukan waktu pengamatan dalam rentang waktu yang panjang. Potensi terjadinya letusan/erupsi masih tetap ada, yang dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi tekanan (energi) yang dihasilkan oleh dinamika pasokan fluida/magma dari kedalaman.

Jika pasokan fluida/magma tidak meningkat drastis dan besar, letusan yang akan terjadi diperkirakan masih memiliki potensi bahaya lontaran material di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

"Apabila terjadi erupsi, abunya dapat berpotensi mengganggu saluran pernapasan dan penerbangan yang penyebarannya mengikuti arah dan kecepatan angin," kata dia.

Bahkan, material erupsi bersama dengan bahan rombakan dapat berpotensi menjadi lahar atau banjir lahar saat bercampur dengan air hujan yang dapat terjadi pada lembah, bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi.

Kemudian, ujarnya, di area kawah atau puncak Gunung Marapi juga terdapat potensi bahaya dari gas vulkanik beracun, seperti gas senyawa karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), dan hidrogen sulfida (H2S).

Baca juga: PGA laporkan Gunung Marapi di Sumbar erupsi sekitar 30 detik

Baca juga: Gunung Marapi erupsi Rabu pagi, dentuman terdengar hingga Bukittinggi

Wafid menyampaikan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 1 Agustus 2025, gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut masih berstatus Waspada atau Level II. Artinya, masyarakat dilarang berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga mengingatkan adanya ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |