Jakarta (ANTARA) - Dalam ajaran Islam, Surat Al-Ikhlas memiliki kedudukan istimewa sebagai salah satu surat pendek dalam Al-Quran yang sarat makna. Surat ini menegaskan keesaan Allah SWT dan menjadi dasar tauhid yang kuat bagi umat Muslim.
Meskipun terdiri dari hanya empat ayat, keutamaan surat ini begitu besar hingga disebut setara dengan sepertiga Al-Quran. Bagi umat Islam, memahami dan mengamalkan Surat Al-Ikhlas bukan sekadar bacaan dalam shalat, tetapi juga bagian dari keyakinan yang menguatkan iman.
Surat Al-Ikhlas
Surat Al-Ikhlas merupakan surat ke-112 dalam Al-Quran yang terdiri dari empat ayat, dan termasuk golongan surat Makkiyah. Surat ini menegaskan keesaan Allah SWT, mengajarkan tentang sifat-sifat-Nya yang Maha Esa, serta menolak anggapan bahwa Allah memiliki anak atau sekutu.
Baca juga: Keutamaan membaca surat Al-Ikhlas dalam ajaran Islam
Seperti surat lainnya dalam Al-Quran, Surat Al-Ikhlas memperkuat keyakinan umat Islam terhadap ketauhidan. Keutamaannya begitu besar hingga dua ulama hadis terkemuka, Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim, memberikan perhatian khusus terhadap surat ini dalam kitab-kitab mereka.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Surat Al-Ikhlas dalam ajaran Islam, tidak hanya sebagai bacaan dalam shalat, tetapi juga sebagai landasan keimanan yang menegaskan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Keutamaannya pun disebut dalam berbagai riwayat, di antaranya bahwa membaca Surat Al-Ikhlas setara dengan membaca sepertiga Al-Quran, serta menjadi amalan yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah dan membawa keberkahan dalam kehidupannya.
Bacaan surat Al Ikhlas dengan tulisan Arab, latin, dan artinya
1. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
qul huwallāhu aḥad
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
2. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
allāhuṣ-ṣamad
Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu."
Baca juga: Keutamaan membaca surat Al-Ikhlas dalam ajaran Islam
3. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
lam yalid wa lam yụlad
Artinya: "(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
4. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya: "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya."
Makna surat Al-Ikhlas
Surat Al-Ikhlas memiliki makna yang sangat mendalam dalam ajaran Islam, terutama dalam hal ketauhidan atau keyakinan akan keesaan Allah SWT. Kata Al-Ikhlas sendiri berarti "kemurnian" atau "keikhlasan," yang mencerminkan isi surat ini menyucikan keyakinan terhadap Allah dari segala bentuk kesyirikan.
Surat ini menegaskan bahwa Allah adalah Ahad (Maha Esa), yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. Dengan demikian, Surat Al-Ikhlas menjadi dasar keimanan seorang Muslim, mengajarkan bahwa hanya Allah yang patut disembah, tanpa sekutu atau perbandingan apa pun.
Membaca dan mengamalkan surat ini juga menjadi bentuk ikrar tauhid yang murni, membebaskan diri dari keyakinan yang menyimpang, serta memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
Secara keseluruhan, Surat Al-Ikhlas menggambarkan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang menciptakan alam semesta dan tidak dapat disamakan dengan apa pun di dunia ini. Surat ini menegaskan bahwa Allah Maha Esa, tidak beranak, tidak diperanakkan, serta tidak memiliki tandingan atau sekutu dalam keilahian-Nya.
Baca juga: Masjid Quba dan Surat Al Ikhlas
Baca juga: Surah Al-ikhlas: Arab, latin, lengkap beserta makna dan keutamaannya
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025