Australia harap 'Caring for Sea Country' dapat mengedukasi masyarakat

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Pakar museum penduduk asli Australia, Dakota Dixon dari Museum Maritim Nasional Australia berharap program edukasi 'Caring for Sea Country' dalam rangka Pekan NAIDOC 2025 dapat mengedukasi masyarakat Indonesia tentang budaya Australia.

"Kami berharap dapat menginspirasi dan mengedukasi orang-orang tentang budaya Australia, budaya Aborigin Australia, serta membangun koneksi yang sangat mencerahkan," kata Dakota pada acara peduli lingkungan 'Caring for Sea Country' di Jakarta, Rabu.

Dakota menilai bahwa program edukasi tersebut, yang digelar bersamaan dengan pameran Ghost Nets, penting untuk disebarluaskan tidak hanya di Australia, namun juga di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Sangat penting karena bisa sharing tentang budaya Australia dan sejumlah isu yang kita hadapi saat ini, yakni polusi dari jaring-jaring hantu. Kita mendapat pesan yang sangat kuat, namun disampaikan dengan cara yang sangat indah," ucapnya.

Madeline Poll dari Powerhouse Museum, yang mendampingi Dakota selama kunjungan di Indonesia, juga menyampaikan harapannya agar program ini dapat meningkatkan kesadaran peduli lingkungan di kalangan kaum muda.

"Semoga pameran ini dapat meningkatkan kesadaran generasi muda dan semoga mereka dapat menemukan solusi untuk menghentikan polusi di lautan serta membantu menyelamatkan negara," katanya.

Pekan NAIDOC diselenggarakan setiap tahunnya pada Juli untuk merayakan sejarah, budaya, dan pencapaian masyarakat Aborigin dan Kepulauan Selat Torres di Australia.

Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath mengatakan pekan NAIDOC adalah momen untuk merayakan budaya dan pencapaian masyarakat Aborigin dan Kepulauan Selat Torres.

"Kesempatan untuk berbagi budaya dan sejarah penduduk asli Australia serta bagaimana pengetahuan penduduk asli dapat membentuk pendekatan konservasi laut saat ini," katanya.

Disebutkan bahwa kunjungan Dakota dan Madeline ke Indonesia sebagai bagian dari perayaan Pekan NAIDOC Kedutaan Besar Australia. Mereka berbagi cerita dan pengetahuan tentang para ilmuwan, seniman, dan komunitas Aborigin yang peduli dengan lingkungan laut dan pesisir Australia.

Kunjungan mereka bertepatan dengan pameran "Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants" yang digelar Kedubes Australia di Museum Bahari Jakarta.

Instalasi tersebut menampilkan 18 karya seni tenun tangan yang terbuat dari limbah pukat ikan, yang dikenal dengan jaring hantu/ghost nets, yang dirangkai kelompok seniman dari Kepulauan Selat Torres, Erub Arts.

Hadir pada acara tersebut para siswa dari Sekolah Al-Izhar, yang merupakan salah satu peserta dalam Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia.

Baca juga: University of Melbourne memimpin konferensi besar Australia-Indonesia tentang tantangan sosial

Baca juga: Indonesia-Australia perkuat protokol kesehatan hewan

Baca juga: Gadis Ambon wakili Maluku dalam pertukaran pemuda Indonesia-Australia

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |