Jakarta (ANTARA) - Konsultan Gizi Anak dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K) mengatakan bahwa meskipun air susu ibu (ASI) adalah asupan terbaik untuk bayi, terdapat sejumlah kondisi di mana pemberian susu formula menjadi kebutuhan yang mutlak dan tak bisa dihindari.
Klara menjelaskan, susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
“Susu formula yang diberikan pun susu formula khusus,” kata Klara dalam diskusi media di Jakarta Pusat, Sabtu.
Selain itu, bayi dengan berat di bawah 1.500 gram atau memiliki risiko hipoglikemi atau kandungan gula darah rendah juga perlu diberi susu formula untuk memenuhi asupan nutrisinya.
"Begitu terjadi kadar gula darah yang rendah, bayi itu akan rusak otaknya," ucapnya.
Baca juga: Susu formula diperbolehkan jadi pengganti ASI dalam kondisi khusus
Kondisi lain termasuk ketika ibu mengalami masalah serius seperti eklamsia berat, perawatan intensif di ICU atau bahkan meninggal dunia. Dalam situasi seperti ini, ASI sering kali tidak tersedia atau tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Penggunaan susu formula sebaiknya dilakukan berdasarkan indikasi medis dan di bawah pengawasan dokter. Hal ini penting untuk memastikan susu formula diberikan pada kondisi yang tepat, tidak berlebihan, serta tetap sesuai dengan kebutuhan bayi.
Dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menjelaskan bahwa penggunaan susu formula sudah diatur secara hukum, baik dalam undang-undang di Indonesia maupun dalam pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurutnya, susu formula yang beredar di Indonesia telah memenuhi standar keamanan dan gizi yang ketat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta mengacu pada standar internasional.
"Kita sudah punya standar untuk komposisi susu formula yang diatur oleh Badan POM. Badan POM Indonesia sudah mengatur semua susu formula itu kalau mau dijual di Indonesia atau mendapat izin harus melalui proses yang ketat," katanya.
Baca juga: Dokter: Nutrisi pada susu pertumbuhan dapat mengatasi masalah gizi
Baca juga: Perlancar produksi ASI dengan sering menyusui dengan benar
Baca juga: Dokter jelaskan pentingnya beri ASI eksklusif dibanding susu formula
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.