Seoul (ANTARA) - Pameran ASEAN Trade Fair 2025 yang diselenggarakan di Ilsan, Korea Selatan, pada 13-16 November diharapkan bisa membuka jalan produk makanan dan minuman ASEAN, termasuk dari Indonesia, bisa masuk ke pasar negeri ginseng itu.
"Salah satu produk ASEAN, termasuk Indonesia, yang punya potensi berkembang pesat di Korea itu adalah produk bahan makanan, mulai dari kopi, jus, snack, mie, banyak orang Korea yang tertarik," kata Deputy Chief of Mission (DCM) KBRI Seoul Ali Andika Wardhana kepada ANTARA di Seoul, Sabtu.
Ali mengatakan produk makanan dan minuman Indonesia berpotensi untuk bisa terus berkembang di Korea Selatan. Terlebih kedua negara telah memiliki kerangka Kemitraan Strategis Khusus (Special Strategic Partnership) antara Indonesia dan Korea yang telah terjalin sejak 2017.
Lewat kemitraan tersebut, kedua negara memiliki kerja sama strategis di bidang pertahanan, pertahanan dan hubungan luar negeri, perdagangan dan infrastruktur, pertukaran antarindividu, serta kerja sama regional dan global.
Hubungan ini pun diperkuat dengan ditekennya Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang berlaku sejak Januari 2023, begitu pula dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang memangkas hambatan tarif.
"Korea juga adalah mitra ke tujuh terbesar bagi Indonesia, tentu ini berarti peluang kita untuk bisa masuk ke Korea sangat besar," katanya.
Ali mengatakan meski memiliki potensi, produk Indonesia juga memiliki hambatan terutama terkait standar persyaratan industri yang ketat, kendali kualitas, hingga promosi yang perlu ditingkatkan.
"Kami terus berupaya untuk ikut melakukan promosi, identifikasi hambatan yang dihadapi pelaku usaha Indonesia juga memberikan masukan terkait tren yang ada di Korea," katanya.
KBRI Seoul, lanjut Ali, juga terus bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, untuk terus memberikan pendampingan agar produk Indonesia bisa lebih dikenal dan diterima dengan baik oleh pasar Korea Selatan.
Deputy Chief of Mission KBRI Seoul Ali Andika Wardhana mencicipi produk kopi Indonesia dalam ASEAN Trade Fair 2025 di KINTEX Exhibition Center di Ilsan, Korea Selatan, Jumat (14/11/2025). (ANTARA/Ade Irma Junida)Sementara itu, Sekretaris Jenderal ASEAN-Korea Centre (AKC) Kim Jae-shin dalam pembukaan pameran, Jumat (14/11), mengatakan total perdagangan Korea dengan negara ASEAN mencapai 192,8 miliar dolar AS pada 2024, di mana sektor makanan dan minuman menjadi salah satu yang paling unggul.
Pasar makanan dan minuman ASEAN bernilai lebih dari 670 miliar dolar AS pada 2024 dan diproyeksi bisa mencapai sekitar 900 miliar dolar AS pada 2028 mendatang dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 7 persen.
Sejak 2014, AKC berkomitmen untuk terus mendukung upaya untuk mempromosikan usaha kecil dan menengah ASEAN dari berbagai sektor mulai dari furnitur, gim dan perikanan.
"Pameran tahun ini fokus pada industri makanan yang merupakan kunci penggerak ekonomi ASEAN yang berkontribusi sekitar 17 persen dari total PDB ASEAN," imbuhnya.
Kim berharap, ASEAN Trade Fair 2025 dapat menjadi jembatan yang menghubungkan perusahaan makanan dan minuman ASEAN dengan pembeli dan konsumen Korea.
Sebanyak 80 perusahaan makanan dan minuman dari 10 negara ASEAN bergabung dalam pameran yang berlangsung di KINTEX Exhibition Center 2 pada 13–16 November 2025.
Selain menampilkan beragam produk makanan dan minuman khas dari masing-masing negara, ada pula pertemuan bisnis dengan para pembeli dari Korea.
Baca juga: Menlu Jepang tekankan penguatan kerja sama ASEAN Plus Three
Baca juga: Prabowo serukan penguatan kemitraan digital ASEAN--Korea Selatan
Baca juga: Menlu RI dorong Kemitraan Ekonomi Inovatif ASEAN-Korea Selatan
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































