Jembrana, Bali (ANTARA) - PT. ASDP Indonesia Ferry memastikan pelayanan penyeberangan di Selat Bali berangsur-angsur normal, setelah sempat terjadi antrean panjang kendaraan karena pengurangan jumlah kapal yang beroperasi.
"Antrean di Pelabuhan Gilimanuk sudah habis. Di Pelabuhan Ketapang saat ini tersisa antrean kendaraan logistik di wilayah Bulusan yang tidak jauh dari pelabuhan. Kami fokus menuntaskan antrean tersebut," kata Corporate Secretary PT. ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin dalam keterangan yang diterima di Jembrana, Bali, Sabtu.
Dia mengatakan proses bongkar muat kapal berjalan lancar di dua pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali tersebut.
Hingga Sabtu (19/7) mulai pukul 12:00 WIB, katanya sebanyak 23 kapal dioperasikan di Selat Bali, yang sandar di dermaga Movable Bridge (MB) maupun Landing Craft Machine (LCM).
Baca juga: Ditjen Perhubungan Laut mitigasi resiko pelayaran di Selat Bali
"Kami juga mengawasi proses penimbangan dan pengaturan muatan sesuai arahan regulator, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," katanya.
Menurut dia, ASDP menghormati dan mendukung penuh langkah regulator dalam menjaga keselamatan pelayaran.
Seluruh proses inspeksi dan sertifikasi kelayakan kapal, kata dia, dilakukan secara menyeluruh dan profesional oleh tim dari Kementerian Perhubungan.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan operasional di lapangan berjalan kondusif.
“Aktivitas bongkar muat kendaraan berjalan normal. Saat ini kami fokus pada pengangkutan kendaraan barang yang masih tertahan di Bulusan, dengan dukungan kapal perbantuan seperti KMP Liputan 12,” kata Yannes.
Menurut dia, langkah-langkah strategis juga terus dilakukan, antara lain dengan penyortiran kendaraan di area tollgate, pengalihan kendaraan ringan ke dermaga MB, serta penambahan kapal pengganti seperti KMP Gilimanuk I dan Portlink VII.
Baca juga: ASDP: Jumlah kapal di Selat Bali berkurang sebabkan antrean
"Kami juga menjaga koordinasi erat bersama BPTD dan KSOP untuk merespons setiap perubahan operasional secara real time," katanya.
Terkait cuaca, dia mengatakan kondisi perairan Selat Bali mendukung kelancaran pelayaran, dengan angin tenang, gelombang rendah, dan jarak pandang optimal sesuai data BMKG.
“Kami mengapresiasi kesabaran pengguna jasa dalam beberapa hari terakhir. Dalam situasi seperti ini, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. ASDP akan terus menjalankan layanan secara optimal, menjaga kelancaran logistik, dan memastikan kenyamanan masyarakat,” kata Shelvy.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud mengatakan inspeksi kapal merupakan langkah penting untuk menjamin seluruh armada dalam kondisi laik laut.
“Dari total 54 kapal yang telah diperiksa, sebanyak 45 kapal telah dinyatakan memenuhi syarat keselamatan dan kembali dioperasikan untuk melayani lintasan Selat Bali,” katanya.
Baca juga: SMC operasi SAR KMP Tunu dialihkan ke Kantor SAR Surabaya
Pewarta: Gembong Ismadi/Rolandus Nampu
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.