Jakarta (ANTARA) - Film "What’s Up with Secretary Kim?" dijadwalkan ditayangkan secara eksklusif di platform Vidio mulai 8 November 2025.
Cerita film ini diadaptasi dari karya webtoon dan webnovel populer berjudul "What's Wrong with Secretary Kim?", yang sebelumnya sukses diadaptasi menjadi drama di Korea Selatan, Filipina, dan Thailand.
Dalam acara gala penayangan film "What’s Up with Secretary Kim?" di XXI Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis, aktor Adipati Dolken dan aktris Mawar De Jongh selaku pemeran utama film menyampaikan bahwa mereka sudah lama menantikan pemutaran film tersebut.
"Kami sudah menantikan film ini sejak lama, kalau boleh bocorin, film ini dibuat dari 2021, jadi sudah selama itu. Semoga kalian happy nontonnya," kata Adipati.
Baca juga: Siasat Adipati Dolken berperan dalam film adaptasi drama Korea
Film "What’s Up with Secretary Kim?" menceritakan dinamika hubungan antara bos muda bernama Hendra, yang diperankan oleh Adipati, dengan sekretarisnya, Kimberly Laksono, yang diperankan oleh Mawar De Jongh.
Keputusan Kimberly untuk mengundurkan diri membuat Rendra yang selama ini banyak bergantung kepadanya menjadi panik dan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan Kimberly.
Sutradara Rako Prijanto mengatakan bahwa cerita film "What’s Up with Secretary Kim?" dibuat lebih ringkas dan disesuaikan dengan keseharian kehidupan orang-orang di lingkungan perkantoran di Indonesia.
"Meski ceritanya diadaptasi dari luar, kami ingin penonton melihat dinamika antara bos dan sekretaris yang tidak berlebihan. Romantis, iya, tapi juga hangat dan dekat dengan keseharian orang kantoran di Indonesia," kata Rako.
Film "What’s Up with Secretary Kim?" diproduksi oleh Falcon Pictures. Naskahnya ditulis oleh Alim Sudio.
Cuplikan penggoda film ini sudah ditayangkan di platform Vidio, yang memperlihatkan dinamika hubungan Rendra dan Kimberly sebagai bos dan sekretaris.
Baca juga: Adipati Dolken sesuaikan postur, lakukan observasi untuk peran bos
Baca juga: Film "Timur" menandai debut Iko Uwais sebagai sutradara
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
