Jakarta (ANTARA) - Perusahaan produsen perangkat rumah tangga, Ariston, memperkenalkan sejumlah teknologi pemanas air yang diklaim lebih efisien dan ramah lingkungan dalam pameran Indo Build Tech (IBT) 2025 di ICE BSD, Kamis (3/7).
"Keberlanjutan bukan hanya janji, tapi tindakan nyata,” kata Marketing Director Ariston Indonesia, David Karlowee di Tangerang Selatan, Kamis.
Ia menambahkan bahwa penggunaan perangkat rumah tangga yang hemat energi menjadi bagian dari kontribusi individu dalam menjaga lingkungan.
Baca juga: Ariston boyong sederet produk baru di Jakarta Fair Kemayoran 2025
Salah satu produk yang ditampilkan, Nuos Evo A+, dilengkapi dengan sistem kompresor dan mode hemat energi yang memungkinkan konsumsi daya hanya sekitar 200 watt untuk memanaskan air berkapasitas 80 liter.
Menurut perusahaan, efisiensi daya bisa mencapai empat hingga lima kali lipat dibandingkan pemanas air konvensional.
Produk yang ditampilkan antara lain pemanas air berbasis tenaga surya dan sistem heat pump, yang disebut-sebut mampu mengurangi konsumsi energi listrik rumah tangga. Teknologi ini menjadi salah satu upaya yang ditawarkan industri dalam mendukung transisi energi bersih dan pengurangan emisi karbon.
Baca juga: Ariston beri kenyamanan pelanggan melalui gerai One Stop Solution
Sementara itu, Product Manager Ariston Indonesia, Nadia Swadani, menambahkan bahwa teknologi heat pump menawarkan penghematan energi yang signifikan, sementara perangkat berbasis tenaga surya memanfaatkan energi matahari untuk mengurangi ketergantungan pada listrik.
Partisipasi Ariston dalam ajang ini juga dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara kerja teknologi pemanas air serta pertimbangan teknis seperti konsumsi energi dan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.
“Acara ini menjadi momen penting untuk berdialog langsung dengan masyarakat,” ujar David.
Baca juga: Ariston hadirkan dua lini produk water heater terbaru
Pewarta: Ida Nurcahyani/Meuthia Hamidah
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.