Jakarta (ANTARA) - Apple telah memperbarui sistem peringkat usia di aplikasi App Store dalam upaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap anak.
Perusahaan pada Kamis (24/7) mengumumkan penambahan peringkat usia 13+, 16+, dan 18+ ke daftar peringkat yang meliputi 4+ dan 9+ serta menghapus kategori rentang usia 12+ dan 17+ menurut siaran TechCrunch pada Jumat (26/7).
Selain itu, pengembang aplikasi perlu menjawab serangkaian pertanyaan terkait peringkat usia baru untuk membantu mengidentifikasi konten sensitif di aplikasi mereka.
Pengembang juga dapat memperbarui peringkat usia aplikasi mereka ke salah satu opsi baru jika diperlukan.
Perusahaan menyatakan telah memperbarui semua aplikasi dan gim di App Store secara otomatis agar sesuai dengan sistem baru, yang tersedia dalam versi beta iOS 26, iPadOS 26, macOS Tahoe 26, tvOS 26, visionOS 26, dan watchOS 26.
Versi beta untuk publik telah diluncurkan dan versi akhirnya akan diluncurkan ke semua pelanggan pada September 2025.
Sebagai bagian dari sistem baru ini, pengembang aplikasi diwajibkan memberi tahu Apple mengenai kontrol dalam aplikasi dan kemampuan aplikasi, menjawab pertanyaan seputar topik medis dan kesehatan, serta mengungkapkan apakah aplikasi atau gim mereka mengandung tema kekerasan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, Apple akan menentukan kategori usia yang sesuai, dan pengembang dapat melihat serta menyesuaikannya melalui App Store Connect.
Pembaruan sistem peringkat usia dimaksudkan untuk memberikan panduan yang lebih spesifik kepada orang tua tentang aplikasi yang ingin diunduh oleh anak-anak mereka, dan mencegah anak-anak memasang aplikasi yang melebihi rentang usia mereka.
Baca juga: Apple bakal izinkan orang tua bagi info usia anak, batasi akses "apps"
App Store tidak akan menampilkan aplikasi tertentu di area seperti tab Today, Games, dan Apps jika tidak sesuai dengan usia anak yang menggunakan perangkat tersebut.
Dengan melakukan pembaruan sistem peringkat usia penggunanya, Apple bermaksud memudahkan orang tua mengatur akun anak dan berbagi informasi tentang usia anak-anak mereka.
Data ini akan dibagikan ke pengembang aplikasi untuk membantu menyediakan konten yang sesuai dengan usia pengguna.
Daftar produk App Store juga akan diperbarui untuk menyertakan lebih banyak informasi guna membantu wali menilai apakah suatu aplikasi atau gim tepat untuk anak atau remaja.
Misalnya, wali akan diberi tahu jika aplikasi tersebut menampilkan konten buatan pengguna atau iklan yang dapat memaparkan anak-anak yang lebih muda pada konten dewasa. Selain itu, mereka akan diberi tahu jika suatu aplikasi menawarkan fitur kontrol orang tua.
Baca juga: Apple izinkan aplikasi emulator gim tersedia di App Store
Apple menjalankan sistem yang akan melindungi informasi pribadi anak, seperti tanggal lahir mereka, dengan menawarkan API pengembang yang memberi mereka akses ke informasi rentang usia yang mereka butuhkan untuk menyesuaikan pengalaman aplikasi mereka dengan tepat
Namun, agar sistem ini berfungsi secara efektif, pengembang harus memilih untuk mengintegrasikan API tersebut ke dalam aplikasi mereka.
Apple memperbarui sistem peringkat usia pengguna aplikasinya menyusul meningkatnya tekanan dari regulator dan pembuat undang-undang di Amerika Serikat untuk menerapkan upaya perlindungan anak di ruang digital.
Negara-negara bagian di Amerika Serikat telah memperkenalkan rancangan undang-undang yang mengharuskan toko aplikasi seperti App Store dan Google Play untuk melakukan verifikasi usia dan mendapatkan persetujuan orang tua sebelum anak-anak dapat mengunduh aplikasi.
Apple dan Google lebih memilih agar proses verifikasi usia dilakukan oleh pengembang aplikasi, tetapi perusahaan teknologi besar seperti Meta mendorong agar verifikasi usia menjadi tanggung jawab toko aplikasi.
Baca juga: Meta memfasilitasi orang tua untuk ikut menjaga ruang digital anak
Baca juga: Akun Remaja Instagram dilengkapi dengan fitur-fitur perlindungan
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.