APJII dan BDDC luncurkan IIX-JK2 dukung ekosistem digital Indonesia

1 month ago 8
menyediakan infrastruktur interkoneksi yang lebih efisien, cepat dan aman, serta menjawab kebutuhan industri akan konektivitas andal

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Bersama Digital Data Center (BDDC) meluncurkan Indonesia Internet Exchange Jakarta Kedua (IIX-JK2) di fasilitas data center terbaru BDDC, JST1, yang berlokasi di Jakarta Timur.

Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan keberadaan IIX-JK2 bertujuan untuk mendukung ekosistem digital Indonesia yang lebih kuat dan kompetitif.

“Langkah strategis ini bertujuan memperkuat ekosistem digital Indonesia, menyediakan infrastruktur interkoneksi yang lebih efisien, cepat dan aman, serta menjawab kebutuhan industri akan konektivitas yang andal,” kata Arif di Jakarta, Senin.

IIX-JK2 hadir melengkapi Indonesia Internet Exchange (IIX) yang telah ada sebelumnya di Cyber 1, dengan fokus mendekatkan penyedia layanan internet (ISP) dengan penyedia konten digital (content providers) dan hyperscalers.

“Solusi ini diharapkan mampu mengatasi tantangan yang sebelumnya dihadapi, termasuk keterjangkauan dan efisiensi pengelolaan trafik data yang terus meningkat,” ujarnya.

Menurut Arif, dengan pertumbuhan trafik internet yang meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dalam tiga tahun terakhir, yakni dari 1,3 terabits per second (Tbps) pada 2021 menjadi 14 Tbps di akhir 2024, kehadiran IIX-JK2 menjadi kebutuhan yang mendesak.

Infrastruktur tersebut memungkinkan ISP untuk menghubungkan trafik mereka dengan lebih efisien, mengurangi latensi, serta mendukung transformasi digital dan kedaulatan data nasional.

Komisaris Utama BDDC Setyanto Hantoro menuturkan pusat data JST1 dirancang sebagai fasilitas Tier IV yang bersertifikasi global dari Uptime Institute, dengan kapasitas 5 megawatt untuk mendukung operasional 24/7 yang andal dan scalable.

Melalui kolaborasi dengan APJII dalam IIX-JK2, pihaknya memastikan interkonektivitas yang lebih baik, yang tidak hanya mempercepat distribusi data tetapi juga memperkuat ekosistem digital nasional,

“Dengan kepastian hukum, tarif listrik yang kompetitif, dan insentif yang mendukung, Indonesia dapat menjadi pusat investasi data center di Asia Tenggara,” ujarnya.


Baca juga: Sinergi ekosistem pusat data percepat transformasi digital Indonesia

Baca juga: Survei: 82 persen penduduk daerah tertinggal telah terhubung internet

Baca juga: APJII dan BAKTI Kominfo rilis survei penetrasi pengguna internet di 3T

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |