Aperti BUMN perkuat jejaring mahasiswa lewat kuliah dan riset bersama

3 weeks ago 13

Jakarta (ANTARA) - Aliansi Perguruan Tinggi BUMN (Aperti BUMN) memberi kesempatan mahasiswa menempuh perkuliahan di kampus lain dan riset bersama dalam jejaring Aperti BUMN melalui program kuliah bersama dan joint research.

"Pada tahap awal, hanya dua rumpun mata kuliah yang diluncurkan, yaitu kewirausahaan dan mata kuliah yang berwawasan lingkungan," kata Ketua Aperti BUMN, Prof Iwa Garniwa di Kampus Institut Teknologi PLN (ITPLN) Jakarta, Jumat.

Iwa mengatakan setidaknya ada enam Perguruan Tinggi BUMN yang terlibat dalam program ini, yakni Politeknik Semen Indonesia (Polteksi), Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Universitas Pertamina, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), Institut Teknologi PLN (ITPLN), serta Telkom University (Tel-U).

Baca juga: 301 siswa-siswi terbaik dapatkan beasiswa APERTI BUMN

Ia menyebut program kuliah bersama dan joint research ini dimulai pada semester baru mendatang. Sehingga, mahasiswa dari keenam kampus ini dapat mengikuti mata kuliah bersama yang ditawarkan secara daring, hybrid, bahkan tatap muka, tergantung lokasi kampus masing-masing.

Meski terbatas, ia menilai inisiatif ini diyakini mampu memperluas jejaring pertemanan, memperkaya budaya belajar lintas kampus, sekaligus membuka akses bagi mahasiswa menuju dunia kerja. Dia memastikan inisiatif ini bukan sekadar akademik, tetapi juga investasi sosial.

"Kami ingin mahasiswa terbiasa berkolaborasi lintas institusi sejak di bangku kuliah. Jejaring ini kelak menjadi modal penting mereka saat masuk ke dunia profesional," ujar Iwa yang juga Rektor ITPLN itu.

Dalam program kuliah bersama, papar Iwa, Universitas Pertamina misalnya, menawarkan mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan. Lewat perkuliahan ini, mahasiswa diperkenalkan pada 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB, dari isu kemiskinan, energi bersih, hingga tata kelola pemerintahan.

Sedangkan di Institut Teknologi PLN, lanjut dia, tersedia mata kuliah Transisi Energi dan Lingkungan, dimana mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sesuai mandat UU No. 32/2009.

"Kuliah ini melatih calon insinyur untuk berpikir teknis sekaligus bertanggung jawab terhadap dampak ekologis dari setiap proyek," tegas Iwa.

Adapun kampus lain juga menawarkan menu serupa. Tel-U misalnya, mengajarkan Kewirausahaan melalui praktik penyusunan business plan dan simulasi market day.

Baca juga: Pendaftaran beasiswa Aperti BUMN dibuka hingga 16 Juni 2025

Baca juga: Program beasiswa APERTI BUMN beri akses pendidikan berkualitas

Sedangkan UISI menghadirkan Technopreneurship yang mendorong mahasiswa mengembangkan ide bisnis berbasis teknologi dengan pendekatan studi kasus.

Selain perkuliahan, jelas Iwa, Aperti BUMN juga menyiapkan program riset bersama, seperti ITPLN dan Uper telah menyepakati enam judul penelitian, masing-masing tiga judul dikerjakan di tiap kampus. Kolaborasi ini diharapkan melahirkan riset terapan yang bisa langsung menjawab tantangan energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

"Kalau mahasiswa, dosen dan sivitas akademika lain terbiasa bekerja lintas kampus, mereka akan lebih adaptif menghadapi tantangan dunia kerja. Harapannya, kelak alumni Aperti BUMN tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga kaya pengalaman kolaborasi," tutur Iwa Garniwa.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |