Jakarta (ANTARA) - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan komitmen menjalankan pertambangan yang bertanggung jawab melalui program keberlanjutan, salah satunya dengan menyusun peta jalan dekarbonisasi hingga 2030.
“Jadi, di beberapa area operasi, kami telah mendapatkan penghargaan PROPER emas, hijau dan biru,” ucap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Arianto S. Rudjito dalam Public Expose yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Evaluasi Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan memberikan peringkat melalui sistem warna.
Tujuannya untuk mendorong perusahaan meningkatkan pengelolaan lingkungannya agar lebih ramah lingkungan, berkelanjutan dan transparan, serta untuk mendorong inovasi dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
Emas merupakan peringkat tertinggi, menunjukkan kinerja lingkungan yang unggul, bertanggung jawab, dan beretika, serta melakukan inovasi sosial yang berdampak positif bagi masyarakat.
“Kemudian juga dari sektor Kementerian ESDM terkait dengan keunggulan operasional dan juga penerapan praktik pertambangan yang baik, beberapa area operasi kami juga menerima penghargaan,” kata Arianto.
Untuk mempertahankan berbagai capaiannya di bidang pertambangan yang bertanggung jawab, Antam menyusun peta jalan dekarbonisasi hingga 2030.
Roadmap ini dibagi dalam tiga fase, yakni percepatan perbaikan (2025–2026), perbaikan berkelanjutan (2027–2028), dan pengurangan emisi (2029–2030).
Pada fase akhir, Antam menargetkan penurunan emisi scope 1 dan 2 sebesar 15,8 persen, serta peningkatan bauran energi terbarukan sebesar 10 persen dari baseline 2023, disertai keberhasilan rehabilitasi lahan di atas 75 persen.
“Kami juga memastikan implementasi standar keberlanjutan di seluruh unit bisnis, termasuk pencapaian skor Social Return on Investment (SROI) di atas 2, Total Recordable Injury Frequency Rate (TRIFR) lebih baik dari rata-rata International Council on Mining and Metals (ICMM), dan peningkatan ESG Rating,” kata dia.
Selain itu, operasional berbasis ESG telah diterapkan di UBP Nikel Kolaka, UBPP Logam Mulia, UBP Emas dan UBP Bauksit Kalimantan Barat.
Baca juga: Profitabilitas Antam meroket 451 persen terdongkrak sektor nikel
Baca juga: ANTAM laporkan pendapatan capai Rp59 trilun, 84 persen dari emas
Baca juga: ANTAM siapkan peta jalan dekarbonisasi dan perkuat operasional ESG
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.