Padang (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI yang salah satunya membidangi Badan Gizi Nasional Ade Rezki Pratama mengatakan pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) kuartal kedua (II) akan melibatkan berbagai mitra, di antaranya koperasi, organisasi kemasyarakatan hingga Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) atau BUMDes.
"Untuk kuartal kesatu tahun 2025 MBG masih dilakukan secara bertahap terutama beberapa tempat yang sudah siap menjalankannya seperti kodim," kata Ade Rezki Pratama di Padang, Minggu.
Baca juga: Gubernur : Makan Bergizi Gratis tidak boleh gagal di Sumbar
Nantinya, kata Ade, setelah kuartal I Tahun 2025 selesai maka tahap berikutnya pelaksanaan MBG akan melibatkan berbagai mitra kerja yang berkoordinasi langsung dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Sebab program unggulan Presiden Prabowo tersebut tergolong baru, Ade mengimbau masyarakat untuk memahami tahap implementasinya mengingat belum semua daerah di tanah air yang bisa langsung melaksanakan MBG.
"MBG ini program dan sejarah baru bagaimana pemerintah berupaya memenuhi gizi anak-anak," ujar dia.
Selain untuk mencukupi kebutuhan gizi anak-anak, alumnus Universitas Trisakti tersebut mengatakan MBG merupakan upaya pemerintah dalam rangka kesiapan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
"Jadi, kita sama-sama menunggu bagaimana aktualisasi program MBG ini, dan tentunya masyarakat juga harus mendukung pemerintah," ujarnya.
Secara terpisah, Sekretaris Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Ferdinal Asmin optimistis mampu memenuhi berbagai kebutuhan makan bergizi gratis yang diperuntukkan bagi dua juta siswa atau pelajar yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumbar.
"Kita sudah lakukan rapat beberapa kali dengan tim Badan Gizi dan kebutuhan di Sumbar itu sekitar 10 persen dari total produksi kita," kata dia.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Pariaman Sumbar dilanjutkan
Baca juga: Program makan bergizi gratis di Bukittinggi dimulai Senin 13 Januari
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025