Sumenep (ANTARA) - Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur XI (Madura), MH Said Abdullah menggelar sosialisasi empat pilar kepada kalangan pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin.
"Sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen memperkuat fondasi kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda," kata Said.
Keempat pilar yang disosialisasikan dan kegiatan tersebut digelar di salah satu hotel di Sumenep itu, meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hadir juga sebagai narasumber dalam kegiatan itu Faishol Ridho, Khoirus Sholeh, dan Roni Ardiyanto yang merupakan tenaga ahli dari anggota DPR RI asal Kabupaten Sumenep itu.
Faishol menekankan pentingnya menjadikan nilai-nilai kebangsaan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
"Gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan adalah prinsip utama yang harus terus dijaga, terutama di era digital seperti sekarang," katanya.
Ia juga menyoroti beberapa persoalan kebangsaan saat ini, seperti meningkatnya intoleransi, penyebaran informasi palsu (hoaks), serta sikap apatis generasi muda terhadap nilai-nilai kebangsaan.
"Ini menjadi tantangan serius terhadap keutuhan bangsa. Ideologi asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Selain itu, ujaran kebencian dan fanatisme sempit juga mengancam nilai persatuan," katanya.
Sementara itu, Khoirus Sholeh membahas tentang sejarah lahirnya Empat Pilar Kebangsaan yang menurut dia, sebagai hasil refleksi sejarah perjuangan bangsa, dimulai dari rumusan dasar negara oleh para pendiri bangsa hingga proses amandemen UUD 1945 yang memperkuat sistem demokrasi.
"Pilar ini bukan hanya teori, tapi produk sejarah dan perjuangan. Ini harus kita rawat dan jaga bersama," kata Khoirus Sholeh.
Ia juga mengajak agar pendekatan literasi kebangsaan dilakukan secara kontekstual, serta didukung dengan pendidikan digital agar masyarakat, khususnya generasi muda, lebih bijak dalam menyikapi informasi dan menjaga keutuhan bangsa di dunia maya.
Sedangkan narasumber Roni Ardiyanto menegaskan bahwa Empat Pilar bukan sekadar dokumen atau teori, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan nyata.
Hal itu bisa dilakukan dari hal kecil seperti menghargai perbedaan pendapat, tidak membeda-bedakan teman karena agama atau suku.
Ia juga menyinggung perlunya keterlibatan aktif generasi muda, salah satunya dalam gelaran demokrasi, seperti menggunakan hak pilih, ikut dalam musyawarah desa/kelurahan, dan turut mengawasi jalannya pemerintahan agar tetap bersih dan akuntabel.
Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan ditutup dengan melakukan foto bersama.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.