Jakarta (ANTARA) - Tim rowing Indonesia akan memanfaatkan kejuaraan di Vietnam pada 13–19 Oktober sebagai ajang uji coba sekaligus memetakan kekuatan pesaing dari Asia Tenggara menjelang SEA Games 2025 di Thailand.
Pelatih tim rowing Indonesia Muhammad Hadris mengungkapkan ajang di Vietnam menjadi penting untuk mengukur kemampuan atlet sekaligus melihat peta persaingan dengan negara-negara tetangga.
“Ini uji coba terakhir untuk melihat sejauh mana negara-negara Asia Tenggara bisa mengalahkan kita atau kita bisa mengalahkan mereka,” kata Hadris kepada ANTARA via telepon, Jumat.
Saat ini tim rowing Indonesia terus menggenjot persiapan dengan berlatih intensif di pemusatan latihan di Pengalengan, Jawa Barat.
Hadris mengungkapkan Indonesia menargetkan tiga hingga empat medali emas dari 10 nomor yang dipertandingkan di SEA Games 2025.
Baca juga: Rowing Indonesia ukir sejarah dengan raih perak Kejuaraan Dunia 2025
Namun, sektor putri diprediksi menjadi tantangan tersulit karena dominasi Vietnam.
“Kalau putri, yang selalu menjadi batu sandungan adalah Vietnam. Itu yang harus kita siapkan lebih serius,” ujar Hadris.
Meski demikian, Hadris optimistis, anak asuhnya dapat memberikan yang terbaik. Sebelumnya, tim dayung Indonesia melalui Ali Mardiansyah dan Rafiq Wijdan Yasir mencetak sejarah dengan meraih medali perak pada Kejuaraan Dunia Rowing 2025 di Shanghai, China, Kamis (25/9).
Ali dan Rafiq finis di urutan kedua saat turun di nomor lightweight men’s double sculls (LM2x) dengan catatan waktu 6 menit 47,40 detik. Mereka berada di belakang wakil China, Yawei Li dan Man Su, yang meraih emas dengan 6 menit 44,90 detik.
Hadris menyebut raihan perak di Shanghai menjadi modal berharga bagi skuad dayung Indonesia dalam menghadapi SEA Games 2025 di Thailand.
“Pencapaian ini menjadi langkah positif dan menambah kepercayaan diri atlet untuk menghadapi ajang multievent ke depan,” ujarnya.
Baca juga: Rowing Indonesia jalani uji coba internasional jelang SEA Games 2025
Baca juga: Dua emas pembuka dari tim rowing Indonesia di Belanda
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.