Anggota DPR: Produktivitas pertanian meningkat jaga stabilitas ekonomi

4 weeks ago 8
Pertumbuhan ekonomi dari desa akan lebih kokoh karena merata dan langsung dirasakan oleh rakyat.

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Riyono Caping menegaskan peningkatan produktivitas pertanian berperan penting menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui penguatan pasokan pangan, pengendalian harga, serta keberlanjutan kesejahteraan petani di berbagai daerah.

“Kinerja sektor pertanian di bawah Pak Amran (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman) tidak hanya berhasil memenuhi kebutuhan beras nasional, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat, baik di desa maupun kota,” kata Riyono dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Oleh karena itu, sebagai Anggota Komisi IV DPR yang membidangi urusan di bidang pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, serta kelautan dan perikanan, Riyono mengapresiasi kinerja sektor pertanian Indonesia dalam satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, keberhasilan itu tidak lepas dari kerja keras jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Menurutnya pula, peningkatan produktivitas pertanian telah menjadi penopang stabilitas ekonomi nasional. Dampak positif itu sangat terasa terutama di daerah-daerah sentra produksi yang ekonominya tumbuh dari aktivitas pertanian.

“Pertumbuhan ekonomi dari desa akan lebih kokoh karena merata dan langsung dirasakan oleh rakyat. Jadi pertanian ini bukan hanya soal pangan, tetapi juga soal kesejahteraan. Ketika produksi meningkat, maka ekonomi rakyat ikut bergerak,” katanya.

Ia menambahkan, Komisi IV berkomitmen penuh untuk terus mendukung program-program pembangunan pertanian yang digagas pemerintah. Dukungan tersebut penting agar Indonesia mampu mencapai kemandirian pangan secara berkelanjutan sekaligus memperkuat posisinya sebagai negara agraris yang tangguh.

“Peningkatan produksi dari waktu ke waktu mutlak harus dilakukan karena beras adalah kebutuhan pokok masyarakat Indonesia,” ujarnya pula.

Data Badan Pusat Statistik BPS, pada tahun 2019, produksi beras periode Januari-Desember mencapai 31,3 juta ton. Angka yang sama juga tercatat pada 2020 dan 2021, yakni 31,3 juta ton. Pada 2022 produksi naik menjadi 31,5 juta ton. Kemudian mencapai 31,1 juta ton pada 2023, dan 30,6 juta ton pada 2024.

Adapun pada tahun 2025 proyeksi produksi beras sepanjang Januari-Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton.

Riyono optimistis capaian tersebut menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk mempercepat kemandirian pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh tanah air.

"Harus optimis untuk masa depan bangsa yang lebih baik dan berkelanjutan,” kata Riyono pula.

Baca juga: Kementan bantu traktor petani Dharmasraya dorong produktivitas

Baca juga: Mentan tekankan inovasi tingkatkan produktivitas pertanian

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |