Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda mengatakan pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Sumatera Barat, seperti Jalan Air Dingin, Solok, akan mendukung pencapaian program strategis nasional seperti pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Solok Selatan.
"Jalan ini menjadi jalur vital bagi arus transportasi orang, barang, dan hasil pertanian antarprovinsi, sehingga keberadaannya sangat penting untuk mendukung konektivitas, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut," kata Zigo dalam pernyataan diterima di Jakarta, Selasa.
Zigo mengatakan proyek pengembangan energi panas bumi di Kabupaten Solok Selatan, kini memasuki tahap kedua dengan nilai investasi mencapai Rp8,2 triliun.
Infrastruktur jalan yang memadai, kata dia, akan menunjang kelancaran logistik dan mobilisasi dalam proyek energi berskala besar itu.
PLTP tahap kedua di Solok Selatan itu, menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, diproyeksikan mampu menghasilkan daya listrik berkapasitas hingga 88 megawatt.
Zigo mengapresiasi kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo ke Sumatra Barat pada 2–4 Mei 2025.
Menurut dia, kunjungan Menteri PU ini menjadi kesempatan untuk melihat langsung progres dan kebutuhan dari sejumlah proyek strategis di Sumbar, tidak hanya untuk proyek jalan Air Dingin di Kabupaten Solok, namun juga Fly Over Sitinjau Lauik, Sabo Dam Batang Malana di Kabupaten Tanah Datar, serta Jalan Batusangkar–Guguak Cino–Sitangkai.
Lebih lanjut, dia mengatakan proyek jalan Air Dingin juga ditujukan untuk sarana penghubung antarwilayah dan antardaerah di dua provinsi yakni Sumbar dan Jambi.
“Jalan Air Dingin di Kabupaten Solok merupakan salah satu ruas jalan nasional yang memiliki peran strategis sebagai penghubung antara Kota Padang dengan Kabupaten Solok Selatan di Provinsi Sumatra Barat, serta menghubungkan wilayah tersebut dengan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi,” kata Zigo.
Jalan Air Dingin ini, kata Zigo, juga menjadi jalur utama evakuasi medis bagi pasien dari Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Kerinci, dan Kota Sungai Penuh menuju RSUP Dr. M. Djamil di Padang.
Tercatat, sekitar 17.000 pasien dari wilayah tersebut menggunakan akses ini setiap tahun untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan di rumah sakit rujukan utama provinsi.
Ia berharap kunjungan Menteri PU tak sekadar seremonial, tetapi menghasilkan langkah konkret yang dapat mempercepat realisasi proyek-proyek prioritas di Sumbar.
“Kami berharap ada keputusan strategis dari hasil kunjungan ini. Kami di Komisi V DPR RI akan terus mengawal dan mendukung program-program Kementerian PU, termasuk aspirasi dari kepala daerah kabupaten/kota,” ujarnya.
Zigo juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di Sumbar untuk aktif berkolaborasi dengan pemerintah pusat demi mendorong pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Kami mengajak masyarakat dan pemerintah daerah agar bersama-sama menyukseskan program-program pembangunan ini demi kemajuan dan kesejahteraan Sumatra Barat,” kata dia.
Baca juga: RI meraih pendanaan proyek PLTP Muara Laboh Rp8,21 triliun dari AZEC
Baca juga: Pemerintah targetkan tambah kapasitas PLTP 5,2 GW dalam 10 tahun
Baca juga: Indonesia berambisi kalahkan Amerika Serikat di sektor PLTP pada 2029
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025