Anggota DPR: Penggagalan penyelundupan senpi untuk KKB bawa kedamaian

5 days ago 4

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menyebut keberhasilan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 dalam menggagalkan penyelundupan senjata api (senpi) untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Kamis (6/3) lalu, dapat membawa kedamaian bagi masyarakat setempat.

“Penggagalan penyelundupan senjata api oleh Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 patut diapresiasi oleh semua pihak karena keberhasilan ini membawa kedamaian di bumi Cenderawasih,” kata Abduh, sapaan akrabnya, dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin.

Sebagai anggota komisi yang membidangi urusan hukum, HAM, dan keamanan, Abduh menilai Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 berhasil menjaga kedamaian untuk melindungi masyarakat, khususnya di Puncak Jaya, Papua, dari penyalahgunaan senpi.

“Artinya, penggagalan penyelundupan senpi tersebut dapat menghindari akibat dari penggunaan senpi tersebut, yakni berupa kehilangan nyawa atau kematian yang dapat menyasar siapa pun. Hal ini tentu dapat membawa kestabilan pada kehidupan masyarakat yang ada di Papua,” ujarnya.

Baca juga: Satgas Damai Cartenz sita enam senpi dan 800 amunisi untuk KKB

Menurut dia, Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 memiliki peran penting dan strategis karena turut menjaga harmoni, keamanan, ketertiban, dan pembangunan masyarakat.

Untuk itu, ia mendorong satgas tersebut dan pihak berwenang lainnya menginvestigasi jaringan penyelundupan senpi lebih lanjut agar kejadian serupa dapat dimitigasi maupun diminimalisasi.

“Jika itu terjadi, kehadiran Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 dapat disebut berperan mewujudkan julukan tanah Papua sebagai surga kecil untuk masyarakatnya,” demikian Abduh.

Baca juga: Satgas Cartenz kejar pimpinan KKB yang kabur dari Lapas Wamena

Sebelumnya, Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 bersama Polda Papua berhasil menggagalkan penyelundupan senpi dan amunisi yang diduga akan disalurkan kepada KKB di Puncak Jaya, Papua.

Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige Renwarin menjelaskan, sebanyak enam pucuk senpi yang terdiri atas empat pucuk laras pendek dan dua laras panjang serta 882 amunisi berbagai kaliber diamankan di wilayah Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (6/3) malam.

Kepolisian menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam penyelundupan tersebut, termasuk salah satunya Yuni Enumbi. Adapun, Yuni Enumbi merupakan mantan anggota TNI yang dahulunya bertugas di Kodam XVIII Kasuari, Papua Barat.

Kapolda menjelaskan bahwa dari pengakuan Yuni Enumbi, senpi dan amunisi itu dibeli seharga Rp1,3 miliar dari seseorang di Jakarta lalu dikirim ke Surabaya untuk dikemas. Setelah itu, dikirimkan ke Jayapura menggunakan kapal laut.

“Anggota masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh jaringan jual beli senjata api dan amunisi,” kata Irjen Pol. Patrige Renwarin di Jayapura, Sabtu (8/3).

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |