Anggota DPD RI dorong pengembangan sekolah widyalaya

1 week ago 7

Denpasar (ANTARA) - Anggota DPD RI Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mendorong pengembangan lebih banyak lagi pendidikan berbasis Hindu atau sekolah widyalaya.

Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Bali, Sabtu, mengatakan sekolah widyalaya penting dikembangkan karena memiliki empat tujuan baik yaitu Sidhi atau kecerdasan, Sidha (keterampilan), Sudha (kejujuran), dan Sadhu (kebijaksanaan).

“Saya mengadvokasi antara Bimas Hindu Kementerian Agama dan pemerintah daerah agar sekolah widyalaya yang berbasis agama dan budaya ini disosialisasikan dan terwujud, karena pengeksekusi kan daerah dan yang punya kewenangan kementerian,” kata dia.

Menurut dia, saat ini sekolah widyalaya di Indonesia menampung 3.698 siswa aktif di 120 satuan pendidikan mulai dari TK hingga SMA/SMK.

Baca juga: Kemenag targetkan pembangunan sekolah berbasis Hindu di tiap provinsi

Rai Mantra kemudian mengajak sekolah lainnya seperti swasta mendaftar menjadi sekolah widyalaya sebab tidak ada kurikulum yang berbeda antara sekolah berbasis agama dan budaya dengan pendidikan formal lainnya.

"Justru nilai tambah didapat mengingat sekolah berbasis agama umumnya mendapat materi pembelajaran keterampilan lebih disertai ilmu nilai-nilai agama yang baik di era moderen saat ini," katanya.

Ia mengatakan bahwa semua berorientasi pada sumber daya manusia baik, SDM yang memiliki keterampilan dan perilaku atau akhlak yang baik.

“Sehingga sekolah berbasis agama dan budaya sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan kebutuhan modal manusia,” ujar Anggota Komite III DPD RI tersebut.

Baca juga: Dirjen Bimas Hindu beri pembinaan bagi pendidik widyalaya Buleleng

Ia melihat saat ini sekolah widyalaya belum banyak dan merata di Bali, sementara bagi mantan Wali Kota Denpasar itu potensi sekolah-sekolah mengajukan diri menjadi widyalaya sangat besar.

Rai Mantra mencontohkan keberadaan taman kanak-kanak atau dinamakan pratama widyalaya, di mana sebagian TK di Bali berada di banjar-banjar sehingga untuk mendorong perubahan statusnya tidak sulit.

Selain itu, sekolah swasta ketika dilakukan perubahan status dan masuk dalam program Kementerian Agama maka guru-gurunya dapat mengikuti PPPK.

Baca juga: Dirjen Bimas Hindu: Bali menjadi pilot project pendidikan Widyalaya

“Ini strategis untuk sekolah-sekolah yang bisa berbasis Hindu digalakkan dan sudah ditekankan Bali sebagai barometer, kalau berminat TK di banjar-banjar ya memungkinkan sekali sudah ditawarkan juga kepada swasta,” ujar Rai Mantra.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |