Anak usaha WIFI menang lelang, harga saham diprediksi terdongkrak

1 month ago 10

Jakarta (ANTARA) - Harga saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) diperkirakan terdampak positif seiring dengan keberhasilan anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama, memenangkan lelang penggunaan Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.

Sucor Sekuritas menyatakan frekuensi 1,4 Ghz akan mendukung layanan fixed wireless access (FWA) dari WIFI guna meraih 5 juta pelanggan yang telah digadang-gadang sebelumnya.

“Perseroan sudah menuntaskan riset dan pengembangan khusus teknologi FWA 1,4 GHz melalui kolaborasi dengan para pemain global, seperti Qualcomm, Huawei, dan Nokia. Perseroan juga sudah meneken perjanjian untuk mengakses teknologi,” ujar Sucor Sekuritas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Tidak seperti fiber to the home (FTTH), pengembangan FWA bisa lebih masif, karena tidak perlu infrastruktur kabel. Dengan begitu, WIFI bisa menggarap pasar potensial melalui menara milik TBIG dan Centratama dengan jangkauan 500 meter per site.

Mempertimbangkan hal tersebut, Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham WIFI dengan target harga Rp 7.800. Target ini memiliki potensi kenaikan sekitar 103 persen dibandingkan dengan harga penutupan Rabu (15/10/2025).

Di sisi lain, Samuel Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli untuk saham WIFI dengan target harga Rp5.200. Sebagai perbandingan, all time high saham WIFI saat ini berada di Rp4.190 yang tercapai pada Rabu (15/10/2025) kemarin.

Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz dinilai penting sebagai pengembangan bisnis perusahaan, terutama layanan akses nirkabel (Broadband Wireless Access/BWA).

Pita frekuensi ini merupakan Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (BWA) di bawah di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Adapun tahapan lelang harga telah dilaksanakan selama 3 hari kerja pada 13-15 Oktober 2025.

Berdasarkan cakupan wilayah, sesuai dengan hasil lelang, PT Telemedia Komunikasi Pratama akan membawahi regional satu. Di mana wilayah yang mencakup regional satu tersebut adalah Jakarta, Papua dan Maluku.

Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia merupakan wilayah yang besar di mana tempat ekonomi berpusat. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Bahana Sekuritas, dikatakan bahwa Regional satu mencakup sekitar 59 persen dari total populasi Indonesia.

“Sementara Regional dua dan Regional tiga masing-masing mencakup sekitar 27 persen dan 14 persen,” demikian data dari riset tersebut.

Perlu diketahui pita frekuensi 1,4 GHz masuk kategori mid-band. Di mana frekuensi tersebut dianggap sebagai "golden band" untuk 5G karena memiliki jaringan yang luas dan kapasitas yang besar. Selain itu menjadi jembatan antara low band (700 MHz) dan high band (3,5 GHz).

Dengan diterapkannya BWA pada frekuensi radio 1,4 GHz, diharapkan Pemerintah bisa menghadirkan internet murah bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, dengan tersedianya internet jaringan tetap (fixed broadband) berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps ini juga memiliki harga yang terjangkau.

Hal ini juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital RI nomor 13 tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz yang diundangkan pada 23 Mei 2025.

Baca juga: Surge dan Bali Internet hadirkan Wi-Fi 7 pertama di Indonesia

Baca juga: Panduan lengkap amankan Wifi dari pencurian bandwidth dan hacker

Baca juga: Ingin pasang WiFi Bnetfit? Ini daftar harga paketnya

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |