Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluncurkan gerakan menanam lima juta pohon kelapa (Gemerlap) di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Program yang digagas Pemerintah Kabupaten ini dinilai strategis untuk memperkuat produksi kelapa nasional sekaligus mempercepat hilirisasi yang memiliki nilai ekonomi sangat besar. Amran kemudian memberikan apresiasi terhadap langkah Pemkab Selayar yang menargetkan penanaman satu juta pohon kelapa per tahun.
“Gagasan Pak Bupati menanam lima juta pohon kelapa ini luar biasa. Demand dunia naik, harga kelapa naik, dan kebutuhan global semakin tinggi,” ujar Amran melalui keterangannya di Makassar, Sabtu.
Menurutnya, tren konsumsi dunia kini bergeser dari susu hewani menuju produk coconut milk dan turunan kelapa lainnya, sehingga Indonesia perlu memperkuat produksi dan hilirisasi komoditas tersebut.
Dalam arahannya, Mentan Amran menekankan bahwa hilirisasi kelapa memiliki nilai tambah yang sangat besar dengan nilai ekonomi melonjak berkali lipat.
"Kalau air kelapa kita kemas premium, nilainya bisa mencapai Rp2.400 triliun. Total hilirisasi kelapa Indonesia bisa tembus Rp4.800 triliun, hampir Rp5.000 triliun,” jelasnya.
Nilai tersebut, lanjutnya, setara satu setengah kali APBN Indonesia hanya dari satu komoditas. Karena itu, ia mendorong Selayar menjadi model nasional pengembangan kelapa dan mengangkat kearifan lokal seperti tradisi mahar 40 kelapa.
Amran berharap Gerakan Menanam Lima Juta Pohon Kelapa dapat menjadi tonggak kebangkitan kelapa nasional, memperkuat hilirisasi, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
“Ini luar biasa Selayar. Kami bangga dengan masyarakat Selayar. Ini kearifan lokal yang bisa kita angkat ke tingkat nasional," kata Amran.
Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Natsir Ali menyampaikan bahwa Gerakan Gemerlap telah menjadi gerakan kolektif masyarakat. “Gerakan ini bukan sekadar program pemerintah, tetapi gerakan hati rakyat Selayar,” kata Bupati Natsir Ali.
Terkait gerakan ini, Kementerian Pertanian menambah alokasi bantuan pohon induk terpilih di Selayar dari 1.300 pohon di 2018 menjadi 14.000 pohon di 2025. Sehingga mampu menghasilkan 1,7 juta benih per tahun atau surplus 700 ribu benih dari kebutuhan penanaman tahunan.
Natsir Ali juga mengungkapkan animo masyarakat untuk bergerak bersama dalam gerakan ini.
"Sejak ditabuh, seluruh masyarakat, ASN, petani, pemuda, dan pelajar bahu-membahu mempersiapkan dan melaporkan lahan mereka untuk ditanami kelapa. Kini telah tersedia 8.000 hektare lahan siap tanam dan masih siap bertambah," ujar Bupati Narsir.
Ia menambahkan bahwa kelapa adalah bagian dari budaya lokal, termasuk tradisi mahar pernikahan 40 butir kelapa sebagai simbol kejujuran dan masa depan.
Natsir Ali juga meminta dukungan pemerintah pusat untuk pupuk subsidi, harga acuan, fasilitas kultur jaringan jeruk Selayar, serta alat berat untuk pembukaan lahan.
Baca juga: Mentan pacu hilirisasi kelapa guna naikkan nilai ekspor Rp2.400 T
Baca juga: Mentan programkan hilirisasi kelapa, tidak ada lagi ekspor gelondongan
Baca juga: Rp9,9 triliun dianggarkan untuk hilirisasi kelapa hingga kakao
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































