Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz melihat kekalahan Jannik Sinner dalam babak perebutan gelar di Roland Garros bulan lalu tidak akan memengaruhi petenis Italia itu saat berlaga di babak final Wimbledon yang akan berlangsung pada Minggu (13/7).
Alcaraz melaju ke final Wimbledon untuk ketiga kalinya berturut-turut setelah sang juara bertahan itu mengalahkan Taylor Fritz di semifinal untuk memastikan tempat di pertandingan perebutan gelar Grand Slam keduanya secara berturut-turut melawan rival beratnya, Sinner.
"Ini akan menjadi final yang luar biasa, pertarungan hebat lainnya," prediksi petenis Spanyol itu setelah melaju ke perebutan gelar, dikutip dari ATP, Sabtu.
"Saya tidak sabar untuk memainkan lebih banyak pertandingan melawan Jannik, untuk terus meningkatkan persaingan kami ke level yang lebih tinggi. Saya siap untuk itu."
Final Wimbledon akan menjadi pertandingan kedua berturut-turut antara keduanya di final Grand Slam. Petenis Spanyol itu memimpin head to head mereka dengan skor 8-4 setelah memenangi lima pertemuan terakhir melawan petenis nomor 1 dunia tersebut.
Baca juga: Djokovic akui alami cukup banyak kendala fisik di semifinal Wimbledon
Sebulan yang lalu, di Roland Garros, Alcaraz bangkit dari ketertinggalan untuk mengangkat trofi dalam maraton lima setengah jam. Namun, ia tidak yakin kenangan hari itu akan berpengaruh.
"Sejujurnya, saya rasa itu tidak akan menjadi faktor yang signifikan," kata Djokovic.
"Jannik adalah juara yang hebat, seorang pemain yang belajar banyak dari situasi terberat. Saya yakin dia akan lebih kuat, bahwa dia telah bekerja keras dalam semua yang terjadi di sana, secara fisik dan mental."
"Dia akan memberikan 100 persen, dan hal baiknya adalah kami juga siap untuk itu," ujar petenis nomor 2 dalam peringkat ATP itu.
Alcaraz yang kini telah mengantongi lima gelar Grand Slam di usia 22 tahun, mengakui bahwa ia juga mengambil pelajaran penting dari final di Paris, yakni pentingnya kegigihan.
"Itu adalah pertandingan yang mengajarkan saya banyak hal," katanya.
"Itu mengingatkan saya bahwa satu atau dua poin dapat mengubah segalanya dalam pertandingan lima jam. Ini adalah olahraga yang sangat menguras mental sehingga Anda tidak boleh menyerah. Itulah pelajaran yang saya petik darinya."
Baca juga: Sinner taklukkan Djokovic untuk jumpa Alcaraz di final Wimbledon
Alcaraz pun tidak ragu untuk memilih satu aspek permainan Sinner yang akan ia gunakan jika diberi kesempatan.
"Backhand-nya, tidak diragukan lagi. Dan lebih spesifik lagi, backhand sliding dengan kaki kirinya. Bagi saya, itu salah satu yang terbaik di tur, bahkan mungkin yang terbaik. Sungguh luar biasa apa yang ia lakukan," ujar Alcaraz sambil tersenyum.
"Dan jika Anda bertanya kepadanya, saya rasa dia akan mengatakan dia ingin mendapatkan dropshot, atau voli saya."
Mengenai kemenangan Sinner di semifinal atas Djokovic dalam straight set, Alcaraz mengaku terkejut.
"Sejujurnya, saya sedikit terkejut. Mengalahkan Novak di sini dalam tiga set adalah salah satu hal tersulit yang bisa Anda lakukan dalam olahraga ini," ujar Alcaraz.
Baca juga: Verbeek/Siniakova juarai ganda campuran Wimbledon 2025
Baca juga: Carlos Alcaraz melaju ke final Wimbledon 2025
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.