Berlin (ANTARA) - Aksi mogok kerja besar-besaran di 13 bandara di Jerman dimulai pada Senin (10/3), menyebabkan sebagian besar lalu lintas udara di negara tersebut lumpuh di tengah dua sengketa upah yang melibatkan pekerja sektor publik dan personel keamanan penerbangan.
Asosiasi bandara Jerman, ADV, memperkirakan bahwa lebih dari 3.400 penerbangan akan dibatalkan akibat aksi mogok kerja ini dan lebih dari setengah juta penumpang akan terdampak.
Pengawas lalu lintas udara Jerman melaporkan bahwa sekitar 6.000 pergerakan penerbangan terjadi setiap harinya di bandara-bandara Jerman, dengan tambahan 3.000 penerbangan yang melintasi wilayah udara Jerman.
Operator bandara telah mengimbau para penumpang untuk menghindari perjalanan ke terminal. Maskapai Lufthansa pun telah mengumumkan rencana untuk merevisi jadwal penerbangannya guna meminimalisasi gangguan.
Aksi mogok kerja tersebut merupakan imbas dari dua sengketa upah. Serikat buruh Verdi mengorganisasi aksi mogok kerja selama 24 jam itu untuk meningkatkan tekanan dalam negosiasi yang sedang berlangsung.
Sengketa pertama menyangkut para pekerja sektor publik, di mana Verdi menuntut kenaikan upah sebesar 8 persen atau setidaknya 350 euro (1 euro = Rp17.668) per bulan, serta cuti tambahan tiga hari untuk 2,5 juta karyawan sektor publik.
Negosiasi mengenai tuntutan-tuntutan ini sedang berlangsung antara Verdi dengan pemerintah federal maupun daerah di Jerman, dengan perundingan putaran ketiga dijadwalkan akan dilaksanakan pada 14 Maret. Pihak pemberi kerja belum memberikan tawaran konkret, sehingga menyebabkan "kemarahan besar" di kalangan para karyawan, kata Enrico Ruemker, sekretaris Verdi, kepada kantor berita Jerman, dpa.
Penumpang melihat layar informasi penerbangan di aula keberangkatan Bandara Frankfurt di Frankfurt, Jerman pada 10 Maret 2025. Lebih dari 1.000 penerbangan di Bandara Frankfurt terdampak karena pekerja bandara melakukan pemogokan pada Senin. (Xinhua/Zhang Fan)
Sengketa kedua melibatkan personel keamanan penerbangan, yang bertanggung jawab atas pemeriksaan penumpang, inspeksi kargo, dan tugas-tugas terkait keamanan lainnya.
Verdi menuntut peningkatan dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja, libur 30 hari, cuti tambahan untuk kerja sif, dan hak karyawan dalam memilih dokter saat ujian kecakapan medis wajib yang dilakukan secara berkala.
Negosiasi sedang dilakukan dengan asosiasi federal perusahaan-perusahaan keamanan penerbangan (BDLS), dengan putaran perundingan berikutnya akan diadakan pada 26-27 Maret. Pihak pemberi kerja di BDLS mengkritik aksi mogok kerja tersebut dan menyebutnya "tidak bijaksana."
Aksi mogok kerja di sektor publik, yang diumumkan pada Jumat (7/3), diikuti oleh aksi mogok kerja pegawai sektor keamanan penerbangan pada Senin, seperti diumumkan oleh Verdi pada Sabtu (8/3).
Di Bandar Udara Hamburg, para pegawai memajukan aksi mogok kerja mereka sehari lebih cepat, yakni menjadi Minggu (9/3). Seluruh penerbangan dari dan menuju Bandar Udara Hamburg dibatalkan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ini dilakukan untuk "memastikan bahwa dampak" dari aksi mogok kerja itu benar-benar terasa, ujar seorang juru bicara Verdi
Verdi mengatakan bahwa aksi mogok kerja lanjutan di berbagai institusi federal maupun tingkat kota diperkirakan akan digelar sepanjang pekan ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025