Tajuk Xinhua: Dialog satu-satunya pilihan tepat bagi isu nuklir Iran

5 hours ago 2

Beijing (ANTARA) - China, Rusia, dan Iran menggelar pertemuan di Beijing untuk membahas isu nuklir Iran pada Jumat (14/3), dalam upaya baru untuk memperkuat komunikasi dan membuka jalan bagi dimulainya kembali perundingan.

Pertemuan di Beijing tersebut dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) China Ma Zhaoxu, dengan partisipasi dari Wamenlu Rusia Ryabkov Sergey Alexeevich dan Wamenlu Iran Kazem Gharibabadi.

Dalam sebuah pernyataan gabungan yang dikeluarkan setelah pertemuan itu, ketiga negara menekankan perlunya mengakhiri semua sanksi sepihak yang tidak sah, dan menegaskan kembali bahwa keterlibatan politik dan diplomatik serta dialog yang didasarkan pada prinsip saling menghormati tetap menjadi satu-satunya pilihan yang tepat dan praktis.

China dan Rusia menyambut baik penegasan kembali Iran bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai, dan bukan untuk pengembangan senjata nuklir, sekaligus menyambut baik komitmen Iran untuk sepenuhnya mematuhi kewajibannya di bawah Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty/NPT) dan Perjanjian Pengamanan Komprehensif (Comprehensive Safeguard Agreement), mendukung kebijakan Iran untuk melanjutkan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), serta menekankan perlunya untuk sepenuhnya menghormati hak Iran dalam penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai sebagai Negara Pihak dalam NPT.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Ryabkov Sergey Alexeevich dan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Kazem Gharibabadi di Beijing, ibu kota China, pada 14 Maret 2025. (ANTARA/Xinhua/Liu Bin)

Menteri Luar Negeri China sekaligus anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) Wang Yi bertemu dengan wamenlu Rusia dan Iran. Wang mengusulkan untuk tetap berkomitmen pada kerangka kerja Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) sebagai landasan untuk konsensus baru.

"China berharap semua pihak akan bekerja ke arah yang sama serta melanjutkan dialog dan negosiasi sesegera mungkin. Amerika Serikat harus menunjukkan ketulusan politik dan kembali ke perundingan secepatnya," ujar Wang.

Wang menyuarakan penentangan terhadap desakan intervensi Dewan Keamanan PBB (DK PBB). Dalam situasi saat ini, intervensi yang terburu-buru dari DK PBB tidak akan membantu membangun kepercayaan atau menjembatani perbedaan di antara pihak-pihak terkait.

Memulai mekanisme balasan akan membatalkan upaya diplomatik yang telah dilakukan bertahun-tahun, dan harus ditangani secara hati-hati.

Pertemuan di Beijing tersebut merupakan upaya yang berguna bagi China, Rusia, dan Iran untuk memajukan penyelesaian isu nuklir Iran, ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.

China siap bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk resolusi yang adil, seimbang, dan berkelanjutan terkait isu nuklir Iran, menegakkan rezim nonproliferasi nuklir internasional, serta mendorong perdamaian dan stabilitas internasional maupun regional, tambah Mao.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |