UN Women sebut penyalahgunaan AI berisiko timbulkan kesenjangan gender

6 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Country Representative and Liaison to ASEAN UN Women Ulziisuren Jamsran menyoroti bagaimana perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat memperkuat kesenjangan gender jika tidak dikelola dengan baik.

"Meskipun perempuan secara global, termasuk di Indonesia, semakin terkoneksi dengan internet, hanya 20 persen perempuan di negara berpenghasilan rendah yang memiliki akses online," kata Ulziisuren dalam webinar yang dipantau di Jakarta pada Sabtu.

Dia menjelaskan, penyalahgunaan AI berisiko memperkuat persoalan bias sosial yang saat ini belum terselesaikan. Selain itu, menurutnya teknologi pengenalan wajah dan suara sering kali salah mengklasifikasikan perempuan.

AI dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) juga dapat berkontribusi pada penyebaran misinformasi dan bahkan meningkatkan kekerasan berbasis gender.

Baca juga: Menkomdigi: Pemerintah dorong partisipasi perempuan dalam ekosistem AI

Baca juga: Perempuan perlu pelajari AI agar tak jadi konsumen semata

"Semua ini mengancam kohesi sosial dan keamanan. Namun, di tengah tantangan ini, AI juga memiliki potensi besar untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesetaraan gender," ujar Ulziisuren.

Sebagai bagian dari upaya untuk memastikan AI yang lebih inklusif dan etis, UN Women berkomitmen untuk mendorong sistem AI yang responsif terhadap gender.

Pihaknya terus melakukan penelitian mengenai dampak AI terhadap bias gender dan mempelajari bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk memberdayakan perempuan, terutama dalam menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan.

Ulziisuren mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam memastikan tata kelola AI yang etis menjadi norma baru.

"Ada banyak yang harus kita lakukan bersama. Kita harus memastikan bahwa AI tidak hanya canggih, tetapi juga inklusif, aman, dan dapat dipercaya," ucapnya.

Baca juga: UI dorong peningkatan literasi AI untuk penguatan perempuan

Baca juga: Facebook kembangkan AI untuk lindungi perempuan

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |