BMW bukukan penurunan laba, tegaskan kembali pentingnya pasar China

6 hours ago 1

Berlin (ANTARA) - Produsen mobil Jerman BMW melaporkan penurunan laba pada tahun lalu, bertepatan dengan rekor investasi tertinggi di bidang penelitian dan pengembangan (litbang) yang mencapai 9,1 miliar euro (1 euro = Rp17.849).

Menurut laporan keuangan perusahaan itu yang dirilis pada Jumat (14/3), laba sebelum pajak turun menjadi 11 miliar euro pada 2024, merosot 35,8 persen dari tahun sebelumnya.

Direktur keuangan BMW Walter Mertl menyatakan bahwa margin EBIT (indikator utama profitabilitas) pada segmen otomotif mencapai 6,3 persen, sesuai dengan target yang telah direvisi untuk 2024, tetapi, masih di bawah kisaran tujuan jangka panjang sebesar 8 hingga 10 persen.

Secara global, BMW mengirimkan 2,45 juta unit kendaraan pada tahun lalu, turun tipis dari 2023. BMW menghubungkan penurunan itu sebagian disebabkan oleh penghentian pengiriman secara sementara akibat masalah teknis pada sistem pengereman.

   Orang-orang melihat BMW Neue Klasse saat International Motor Show 2023, yang dikenal secara resmi sebagai IAA MOBILITY 2023, di Munich, Jerman, pada 5 September 2023. (ANTARA/Xinhua/Ren Pengfei)

Penurunan laba juga disebabkan oleh tingginya biaya dan investasi yang signifikan, termasuk penelitan dan pengembangan penting untuk kendaraan listrik  unggulan BMW Neue Klasse yang dijadwalkan akan diluncurkan akhir tahun ini.

Mertl menegaskan bahwa pengurangan besar dalam pengeluaran tersebut akan dimulai pada 2025, sementara perusahaan itu berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi tahun ini.   

Dalam pernyataannya, CEO BMW Oliver Zipse kembali menegaskan pentingnya pasar China dan menggambarkannya sebagai pasar yang sangat dinamis dan kompetitif.

"China tetap menjadi pasar utama bagi BMW Group," ujar Zipse, seraya menyebut bahwa lebih dari seperempat dari seluruh kendaraan BMW terjual di China pada 2024.

Zipse menyoroti bahwa China menjadi pasar tunggal terbesar BMW untuk EV. Tahun lalu, perusahaan tersebut mengirimkan lebih dari 100.000 kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) ke China untuk pertama kalinya. Zipse juga menyebutkan bahwa BMW sedang memperluas fasilitas perakitan baterai tegangan tinggi di sejumlah kawasan penjualan utama, termasuk China, untuk memperkuat produksi kendaraan listriknya dalam jaringan pemasok lokal.

Seremoni peluncuran kendaraan ke-6 juta produksi BMW Brilliance Automotive di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 8 Mei 2024. (ANTARA/Xinhua/Pan Yulong)   

Pada 2024, BMW mengumumkan investasi tambahan sebesar 2,5 miliar euro di fasilitas produksinya di China, yang telah mencapai total produksi kumulatif sebanyak 6 juta unit kendaraan BMW. Saat ini, China menjadi pasar tunggal terbesar bagi BMW secara global, sekaligus basis litbang dan produksi terbesarnya di luar Jerman. 

Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |